REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidum Alumni Aksi 212 akan melakukan aksi 299 di DPR/MPR pada Jumat (29/9) hari ini. Aksi tersebut digelar dalam rangka mendesak DPR menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2Tahun 2017. Dalam aksi tersebut juga akan meminta DPR menolak dan melawan kebangkitan PKI yang dinilai sudah semakin kuat.
Menanggapi isu PKI itu, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan bahwa waspada terhadap eksistensi PKI memang merupakan keharusan. Jadi waspada terhadap eksistensi PKI itu harus. "Tapi, kemudian menghabiskan waktu kita untuk takut teramat sangat saya pikir enggak penting," ujarnya saat ditemui di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, JakartaPusat, Kamis (28/9).
Dahnil menuturkan, Partai Komunis Indonesia dan ideologi-ideologi semacamnya memang bisa tumbuh kapan pun juga di tengah ketidakadilan dan di tengah adanya dendam. Namun, kata dia, isu PKI tersebut tidak perlu juga dijadikan ketakutan nasional.
"Tidak perlu juga ini dijadikan sikap ketakutan nasional. Kalau waspada sih warus, tapi jangan bikin ini adalah kondisi horor nasional itu yang menurut saya tidak produktif," ucapnya.
Dahnil menegaskan, perdebatan tentang PKI yang juga marak di media sosial saat ini sangat tidak produktif. Lebih baik, menurut dia, rakyat lebih fokus terhadap agenda lain yang lebih penting. Apalagi kalau perdebatannya hanya seputar tentang nonton film G30S/PKI. "Ya yang mau nonton silakan. Dan yang enggak setuju dengan film ini ya enggak perlu juga melarang orang nonton. Itu bagi saya tidak bijak," kata Dahnil.