Kamis 28 Sep 2017 18:52 WIB

Menko PMK: Perlu Kesiapsiagaan Semua Pihak Antisipasi Erupsi Gunung Agung

 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani usai memimpin Rakor Tingkat Menteri (RTM) tentang antisipasi erupsi Gunung Agung dan percepatan penanganan pengungsi Sinabung di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis,  (28/9).
Foto:

Kepala BNPB Willem Rampangilei menjelaskan bahwa data terakhir menunjukkan pergerakan magma mendekati permukaan terus berlangsung, dan ada peluang terjadinya letusan cukup besar. Adapun soal pengungsi diperkirakan sudah mencapai 96.086 jiwa dan jumlah ini berpeluang akan terus bertambah. Para pengungsi ini tersebar di 430 titik pengungsian di 9 kabupaten/kota.

"Sebaran pengungsi tersebut adalah di Kabupaten Badung 15 titik, Kabupaten Bangli 30 titik, Kabupaten Buleleng 26 titik, Kota Denpasar 27 titik, Kabupaten Gianyar 13 titik, Kabupaten Jembrana 29 titik, Kabupaten Karangasem 100 titik, Kabupaten Klungkung 162 titik, dan Kabupaten Tabanan  27 titik," jelas Puan.

Sementara itu, terkait dengan percepatan penanganan pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung, Menko PMK meminta agar Kementerian/Lembaga dan Pemda lebih fokus menyediakan lahan alternatif untuk relokasi pengungsi. Hal ini penting mengingat korban erupsi Gunung Sinabung masih banyak yang tinggal di posko pengungsian.

Ada tiga tahap dalam penanganan bencana 2013 itu dan sekarang tinggal penanganan yang terakhir, di mana sudah disiapkan tanah buat relokasi di daerah Siosar seluas 480 Hektar.

"Soal tanah ini tinggal butuh izin dari Pemkab Karo dan Pemprov Sumut juga dari Kementerian Lingkungan Hidup. Tanah relokasi ini akan dipergunakan untuk pertanian, bukan untuk permukiman sehingga tidak mengganggu lingkungan," jelas Puan.

Disatu sisi batas akhir pelaksanaan rencana aksi penanganan korban pengungsi erupsi Sinabung adalah pada 31 Desember 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement