Kamis 28 Sep 2017 15:34 WIB

Payung Geulis, Rencana Cendera Mata Pernikahan Kahiyang

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
Perajin sentra payung geulis Karya Utama di Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tengah mengerjakan tahap lukis, Kamis (29/9).
Foto: Republika/Rizky surya
Perajin sentra payung geulis Karya Utama di Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tengah mengerjakan tahap lukis, Kamis (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kerajinan payung geulis sudah menjadi ikon Kota Tasikmalaya. Kepopuleran payung yang terbuat dari kertas dan kayu ini juga sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. Jokowi memesan seribu payung geulis dari pengrajin di Kelurahan Pangingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Payung geulis tersebut dipesan untuk dijadikan cendera mata pada pernikahan anak Jokowi, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution yang akan digelar di Gedung Graha Saba Buana, Surakarta, Jawa Tengah, pada 8 November mendatang. Pengrajin payung geulis yang mendapat pesanan tersebut bernama Warsoni.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu memperoleh telepon dari seseorang yang mengaku bertugas mencarikan cendera mata pernikahan Kahiyang. Ia pun kaget karena namanya dipilih dari sekian banyak perajin di sentra payung geulis, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Tasikmalaya.

Bahkan, dia mengatakan, sebenarnya banyak perajin payung di luar Tasik. "Heran dapat pemesan dari Jokowi padahal tukang payung banyak di Purwokerto, Klaten, dan lain lain. Kalau acara pejabat selalu datang ke saya. Menghubungi lewat telepon," katanya ketika dikunjungi wartawan, Kamis (28/9).

Namun, Warsoni mengaku belum sepenuhnya bisa menyanggupi pesanan tersebut karena para perajin payung geulis karena waktu yang terlalu mepet. Seribu payung itu harus diselesaikan dalam waktu satu bulan karena pernikahan Kahiyang dan Bobby akan dilangsungkan kurang dari 40 hari.

“Baru rencana pesanan dari Jokowi, soalnya dari segi waktu mepet. Kemungkinan tunggu pemesan mau atau enggak (diturunkan jumlah pesanan)," ujarnya.

Warsoni pun mengaku masih mendiskusikan agar jumlah pesanan bisa dikurangi. Dengan pekerja yang hanya berjumlah enam orang, kapasitas produksinya sebanyak 500-600 unit per bulan.

"Rencana untuk cendera mata nikahan anaknya (Kahiyang). Kami mikir dua kali dengan kapasitas produksi berapa. Sudah calling ke pemesan sedapatnya saja mungkin sekitar 500 dengan durasi waktu satu bulan," ujarnya.

Jika jumlah tersebut disepakati, payung geulis untuk Jokowi bakal bermotif daun singkong. Harga jual normalnya di kisaran 40-44 ribu per unit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement