REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali menjamin persediaan logistik untuk pengungsi Gunung Agung terjamin hingga satu bulan ke depan. Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan bantuan terus berdatangan dari dalam dan luar negeri.
"Pasokan logistik yang kami siapkan hingga 30 hari ke depan. Sampai saat ini pun bantuan terus berdatangan ke posko komado di Tanah Ampo," kata Mahendra Putra, Kamis (28/9).
Bantuan dari luar negeri, kata Mahendra Putra berasal dari pemerintah Cina melalui konsulat jenderalnya di Bali senilai Rp 699,8 juta. Pemerintah Provinsi Bali memusatkan seluruh bantuan di satu pintu, yaitu Pelabuhan Cruise Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
Sumbangan berupa uang bisa disalurkan melalui rekening resmi BPD Bali di 022.02.02.44480-8 atas nama Peduli Gunung Agung Karangasem. "Pengungsi yang belum mendapat bantuan bisa menghubungi langsung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) di 0361-251177 atau 081353965324," kata Mahendra Putra.
Koordinator Logistik Pos Komando Tanah Ampo, Subandi mengatakan pihaknya terus mendata logistik yang masuk hingga hari ini. Sebaran posko yang masih banyak, mencapai 437 titik membutuhkan komunikasi dari bawah ke atas, sehingga pengungsi yang belum tersentuh bantuan bisa menghubungi nomor telepon dan ponsel yang sudah disediakan.
"Bantuan masuk yang sudah kami data sebanyak 101 kilogram (kg) beras, 1.991 liter minyak goreng, 2.254 kg gula pasir, dan bantuan dasar lainnya," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi Gunung Agung sudah menyentuh 96.086 jiwa hingga Rabu (27/9) petang. Intensitas gempa semakin sering di mana gempa vulkanik dangkal terjadi 329 kali, 444 kali gempa vulkanik dalam, serta 56 kali gempa tektonik lokal.