REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Pemerintah pusat menjamin distribusi bantuan untuk pengungsi akibat peningkatan aktivitas Gunung Agung, Bali bisa dilakukan dengan baik. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyebutkan, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Bali, dan instansi lainnya terus memaksimalkan distribusi bantuan untuk para pengungsi. Terakhir, lanjut Puan, Presiden Jokowi sendiri sudah melakukan tinjauan ke salah satu lokasi pengungsian di Klungkung, Bali.
"Sampai saat ini hal-hal yang dibutuhkan sudah siap dan pengungsi yang sudah diungsikan masih aman. Kalau masih dibutuhkan pemerintah sudah siapkan hal-hal yang dibutuhkan," ujar Puan ditemui di Universitas Negeri Padang, rabu (27/9).
Sementara itu, berkaitan dengan penyakit yang mulai menjangkiti warga yang mengungsi, Puan menyebutkan hingga saat ini belum terpantau penyakit berat akibat proses evakuasi pengungsi Gunung Agung.
"Laporan Menteri Kesehatan, semua masih normal. Dalam artian, tidak ada penyakit berat," katanya.
Pada prinsipnya, lanjut Puan, pemerintah mengingatkan kembali penduduk dan wisatawan untuk menghindari area bahaya yang ditetapkan oleh BNPB. Menurutnya, yang bisa dilakukan saat ini adalah tetap memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung dan antisipasi terhadap segala kemungkinan yang ada.
"Jadi kita tunggu bagaimana ke depan. Yang pasti mitigasi berkaitan dengan hal itu (antisipasi) sudah dilakukan," katanya.
BNPB melaporkan, aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali masih tetap tinggi. Jumlah pengungsi juga tercatat terus bertambah. Hingga Rabu (27/9) sore pengungsi mencapai 96.086 jiwa di 430 titik pengungsian di 9 kabupaten/kota.
Sebaran pengungsi tersebut adalah di Kabupaten Badung 15 titik (5.879 jiwa), Kabupaten Bangli 30 titik (5.076 jiwa), Kabupaten Buleleng 26 titik (16.901 jiwa), Kota Denpasar 27 titik (2.539 jiwa), Kabupaten Gianyar 13 titik (1.011 jiwa), Kabupaten Jembrana 29 titik (514 jiwa), Kabupaten Karangasem 100 titik (39.859 jiwa), Kabupaten Klungkung 162 titik (19.456 jiwa), dan Kabupaten Tabanan 27 titik (4.851 jiwa).