Rabu 27 Sep 2017 17:31 WIB

Bupati Kulonprogo: Akan Ada Bedol Desa

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi
 Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo.

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) terus digenjot. Demi menyukseskan proyek yang dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo itu, Kabupaten Kulonprogo pun terus melakukan berbagai upaya, salah satunya, menyelesaikan persoalan relokasi warga yang tanahnya digunakan untuk pembangunan dari bandara yang memiliki luas 587,3 hektar tersebut.

Setelah pekan lalu pengosongan wilayah mengalami kendala teknis karena rumah relokasi belum siap dihuni, maka Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo Sutedjo pun langsung melakukan langkah-langkah strategis. "Saya sudah berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura (AP) I dan telah menjalin kesepakatan," ujar Hasto kepada Republika, Selasa (26/9).

Rencananya, dalam tiga pekan ke depan, pihak Kabupaten Kulon Progo akan melakukan pemboyongan secara total terhadap seluruh warga yang masih tinggal di kawasan NYIA. Sehingga kawasan proyek dapat steril dan proses pembangunan bandara baru itu dapat segera dilanjutkan.

"Jadi akan ada bedol desa," ucapnya. Agar bedol desa itu dapat berjalan dengan lancar, maka Hasto juga sudah melakukan tinjauan langsung ke lokasi hunian relokasi. Dalam tinjauan itu, ia sekaligus mendorong agar proses pembangunan dapat segera diselesaikan dalam jeda waktu tiga pekan sebelum bedol desa. Sehingga, saat bedol desa dilakukan, seluruh warga sudah dipastikan telah memiliki tempat tinggal baru.

Namun jika memang ternyata ada warga yang rumah barunya belum siap, Bupati juga siap membantu jika memang terpaksa ada warga yang untuk sementara harus menumpang terlebih dahulu di rumah saudaranya. Hal ini dilakukan agar bedol desa dapat dilakukan secara total tanpa ada satupun warga yang masih bertempat tinggal di dalam kawasan NYIA.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement