REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gelombang kedatangan pengungsi dari Bali ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar di Lombok Barat, NTB, terus terjadi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum mengatakan, BPBD bersama sejumlah instansi lain seperti Kepolisian, ASDP, dan Dinas Sosial telah mendirikan pos pemantauan pengungsi Gunung Agung di Pelabuhan Lembar, sejak Ahad (24/9).
"Sejak pos pemantauan dibuka hingga hari ini sudah terdata sebanyak 26 KK (Kepala Keluarga) dengan 94 jiwa yang mengungsi ke Lombok," ujar Rum kepada Republika di Mataram, NTB, Selasa (26/9).
Rum menjelaskan, seluruh pengungsi ini memiliki keluarga di Lombok. Alasan ini yang menjadi dasar para pengungsi untuk tinggal sementara di Lombok.
"Seluruhnya dijemput keluarga," lanjut Rum.
Namun, BPBD NTB siap memfasilitasi jika ada pengungsi yang membutuhkan kendaraan untuk menuju tempat keluarganya di Lombok. Rum melanjutkan, posko pemantauan pengungsi Gunung Api di Pelabuhan Lembar akan terus dibuka hingga kondisi Gunung Agung kembali normal.
"Kita terus buka (posko) 24 jam penuh hingga Gunung Agung kembali normal," kata Rum menambahkan.