REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyoroti maraknya aksi penggalangan dana bagi pengungsi Gunung Agung yang dilakukan di jalan-jalan karena dinilai sulit untuk memantau pendistribusian dan pertanggungjawabannya.
Pastika saat menggelar rapat penanganan pengungsi, di Denpasar, Senin (25/9) mengatakan pada prinsipnya mengapresiasi semangat masyarakat Bali yang ingin membantu saudara mereka yang sedang berada di pengungsian. Namun, mantan Kapolda Bali itu berpandangan akan lebih baik bila pemungutan bantuan tidak dilakukan di jalan-jalan.
Masyarakat diimbau menyalurkan bantuan tersebut langsung ke posko pengungsian yang tersebar di beberapa titik. "Kalau ada komunitas yang ingin menyalurkan bantuan, langsung saja ke posko biar tercatat dan jelas pertanggungjawabannya," ucap Pastika.
Menurut dia, secara hukum pungutan yang dilakukan tanpa pertanggungjawaban yang jelas, bisa dikategorikan pungutan liar.
Menambahkan penegasan Gubernur Pastika, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra menginformasikan bahwa bantuan dapat disalurkan ke Posko Utama Satgas Siaga Darurat Gunung Agung yang berlokasi di Dermaga Cruise Tanah Ampo, Kabupatan Karangasem. "Di sana, bantuan dari masyarakat akan dicatat dan didistribusikan ke posko pengungsian yang tersebar di sejumlah titik," ujarnya.
Bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan ke Posko Utama, dipersilahkan menghubungi Subandi sebagai Koordinator Posko pada nomor 08123920931 / 08776281935. "Dengan pola satu pintu, bantuan yang dikirim bisa dicatat dan jelas disalurkan kemana," kata Dewa Mahendra.