Senin 25 Sep 2017 21:19 WIB

Sisa Pekerjaan Jalan Tol Semarang-Solo Rampung 100 Hari

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) meninjau proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) meninjau proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Kota Semarang dengan Kota Solo tak lama lagi bakal tersambung oleh jalan tol. Sisa pekerjaan jalan tol Semarang- Solo, ruas Salatiga-Solo, sepanjang 32 kilometer ditargetkan rampung tahun 2018.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, Senin (25/9) pagi, sudah melihat langsung pekerjaan fisik jalan tol ini di lapangan. Per hari bisa diselesaikan sepanjang 300 meter dengan menggunakan alat yang baru.

Sehingga sisa pekerjaan sepanjang 32 kilometer akan mungkin mampu dikerjakan selama 100 hari ke depan atau tiga bulan akan selesai. “Jadi sebelum mudik Lebaran tahun 2018 nanti, jalan tol tersebut sudah seperti ini (siap fungsional-Red). Tapi nanti, setelah mudik, baru operasional penuh," ungkapnya, usai peresmian jalan tol Semarang-Solo Seksi III (ruas Bawen-Salatiga) di gerbang tol Salatiga.

Basuki juga menyampaikan, untuk ruas Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Surabaya semua juga akan selesai tahun 2018. Sehingga, seperti yang disampaikan bapak Presiden, Merak-Jakarta- Semarang-Solo-Surabaya-Probolinggo tahun 2018 selesai. “Kemudian untuk Probolinggo-Banyuwangi akan diselesaikan tahun 2019,” lanjutnya.

Menteri PUPR juga menanggapi tarif jalan tol ruas Bawen- Salatiga sebesar Rp 1.000 per kilometer atau sebesar Rp 17.500 yang dinilai masyarakat terlalu mahal. Menurutnya, mahal dan murah itu relatif. Karena itu tergantung pada nilai investasi konstruksi dan tanahnya. Karena pembangunan jalan tol ini juga merupakan hasil tender dan bukan hasil penunjukan. “Jadi ini sudah melalui kompetisi di antara para developer,” katanya.

Seperti diketahui, ruas tol sepanjang 17,6 kilometer ini, sempat dioperasikan gratis pada 15-22 September 2017. Namun Sabtu, 23 September 2017 pukul 00.00 WIB kembali ditutup untuk persiapan peresmian oleh Presiden Jokowi.

Direktur Administrasi dan Keuangan PT Trans Marga Jateng (TMJ), Novianto Dwi Wibowo menjelaskan sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) nomor 718/KPTS/M/2017 tanggal 15 September 2017, tarif tol ruas Bawen – Salatiga akan diberlakukan mulai 26 September 2017 pukul 00.00 WIB.

Besaran tarif  ini masing- masing golongan I Rp 17.500, golongan II Rp 26.500, golongan III Rp 35.000, golongan IV Rp 44.000 serta golongan V Rp 53.000. “Untuk tarif tol ruas Semarang (gerbang tol Banyumanik) – Ungaran dan Ungaran – Bawen tidak mengalami perubahan,” katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam kesempatan ini mengatakan, jalan tol ruas Bawen- Salatiga, merupakan jalan tol terindah di tanah air bahkan di dunia. Terutama untuk gerbang tol Salatiga dengan lanskap Gunung Merbabu.

Di hadapan Presiden Joko Widodo, Ganjar mengungkapkan jalan tol ruas ini telah membuat 'heboh' karena pemandanganya. Kehebohan tol sepanjang 17.6 kilometer ini tak lepas dari peran media sosial yang memviralkan keindahan gerbang tol Salatiga ini.

“Hal ini membawa konsekuensi bagi PT TMJ, Pemprov Jawa Tengah bersama pihak Kepolisian harus mengamankan GT Salatiga lebih ketat lagi dari pengguna jalan yang ingin berswa foto,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement