Senin 25 Sep 2017 18:21 WIB

Waspadai ISIS, BNPT: Perguruan Tinggi Hati-Hati Rekrut Dosen

Ketua BNPT Suhardi Alius
Foto: BNPT
Ketua BNPT Suhardi Alius

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengingatkan perguruan tinggi untuk berhati-hati dalam melakukan rekrutmen dosen. "Tolong dalam merekrut dosen berhati-hati karena kami sudah menemukan rektor yang terindikasi ISIS," ujar Suhardi dalam Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (25/9).

Begitu ada rektor yang terindikasi ISIS, Suhardi langsung mengontak Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, dan langsung diambil tindakan. "Artinya infiltrasi, sudah ke berbagai macam bidang. Ini yang perlu kita waspadai," tambah dia.

Dalam kesempatan itu, sekitar 2.000 rektor dan direktur perguruan tinggi hadir. "Aksi ini kita laksanakan agar kita selalu dalam semangat menjaga keutuhan bangsa, dengan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Empat pilar kebangsaan akan berjalan mulus dengan dukungan kita bersama," kata Menristekdikti M Nasir.

Ke depan, lanjut Nasir, aksi-aksi seperti ini harus terus dilakukan. Pemahaman pada Pancasila melalui pendalaman di kegiatan akademik mengenai sejarah lahirnya Pancasila dan mengapa harus ada kelima sila dalam Pancasila harus terus digalakkan. "Perguruan Tinggi Indonesia harus menjadi pintu gerbang keberlangsungan Pancasila dan menjaga bingkai NKRI," tegas Nasir.

Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP), Yudi Latif, mengatakan aksi ini merupakan aksi nyata bahwa dunia pendidikan, terutama pendidikan tinggi siap untuk meneguhkan sikap terhadap NKRI dan pilar kebangsaan lainnya. "Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada seremonial saja, namun harus ada langkah praktis," kata Yudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement