Senin 25 Sep 2017 11:40 WIB

Bali Cairkan Rp 5 Miliar untuk Bencana Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andri Saubani
Polisi meminta warga untuk segera mengungsi setelah terjadinya peningkatan aktifitas Gunung Agung di Desa Temukus yaitu desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak gunung itu di Karangasem, Bali, Kamis (21/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Polisi meminta warga untuk segera mengungsi setelah terjadinya peningkatan aktifitas Gunung Agung di Desa Temukus yaitu desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak gunung itu di Karangasem, Bali, Kamis (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan dana sebesar lima miliar rupiah untuk membantu aktivitas pengungsian sepanjang bencana alam Gunung Agung tahun ini. Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Cokorda Ngurah Pemayun mengatakan dana tersebut untuk membantu kebutuhan pengungsi di posko-posko yang telah disiapkan. "Kita akan proses pencairannya mulai Senin (25/9) sesuai kebutuhan dan berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK)," katanya kepada Republika, Senin (25/9).

Cok Pemayun mengatakan, anggaran tersebut berasal dari biaya tak terduga yang belum pernah dipakai oleh pemerintah provinsi dan daerah. Penggunaannya untuk kebutuhan logistik dasar, seperti bahan makanan, listrik, air, kebutuhan balita, dan kebutuhan lansia. Pemerintah provinsi juga sudah menyiapkan cadangan beras pemerintah untuk membantu pengungsi.

Semua kebutuhan logistik untuk pengungsi kini seluruhnya dipusakan di Tanah Ampo, Karangasem. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika telah memerintahkan 42 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan pendataan logistik dan mengoordinir penyaluran. "Semua koordinasi harus bagus. Apa saja yang diperlukan di lapangan dikoordinasikan dengan baik," katanya.

Pusat pengungsian untuk kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung saat ini berada di empat titik. Titik pertama yang menjadi posko utama adalah Lapangan Desa Manggis, di Kecamatan Manggis. Titik kedua ada di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Titik ketiga di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Titik keempat di Desa Kerthagosa, Kabupaten Klungkung.

Pastika juga menginstruksikan perangkat daerah atau Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di seluruh Bali bekerja sigap dan optimal membantu pengungsi di lapangan. Ini karena jumlah pengungsi dari hari ke hari semakin banyak, sehingga memerlukan penanganan segera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement