REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pusat bersama Baznas Provinsi Bali mulai bersiaga untuk mengantisipasi terjadinya erupsi Gunubg Agung di Bali. Bahkan, Baznas telah menyiapkan tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) untuk membantu masyarakat Bali jika nannti seandainya mengungsi.
"Sore ini, kami mengirimkan satu tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) berkekuatan tiga orang dengan kualifikasi tanggap bencana dengan satu mobil Rescue Baznas ke Bali," ujar Direktur Koordinasi Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Nasional, Nasir Tajang di Jakarta, Sabtu (23/9).
Nasir menuturkan, tim BTB yang dikirim akan bergabung dengan tim medis yang diluncurkan dari Rumah Sehat Baznas (RSB) Sidoarjo, Jawa Timur. Tim tersebut berjumlah lim orang, terdiri dari dua orang dokter, dua perawat dan dua orang dengan kualifikasi tanggap bencana dengansatu ambulan dan satu mobil operasional.
Untuk menampung warga yang mengungsi, Baznas Provinsi Bali juga telah melakukan berbagai persiapan dengan membentuk Posko Utama Baznas Tanggap Bencana. "Posko itu berada di masjid Al Hikmah Karang Asem Bali dan Posko 2 Baznas Tanggap Bencana Kompleks Al Hidayah, Bedugul," katanya.
Seperti diketahui, status Gunung Agung sudah mencapai level IV atau awas. Dalam 12 jam terakhir, telah terjadi 14 gempa tektonik yang terasa hingga Kabupaten Gianyar.
Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) periode pengamatan pukul 00.00-12.00 Wita, Sabtu (23/9) melaporkan, asap kawah teramati dari Pos Pantau Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali. Asap tersebut dilaporkan berintensitas tipis dengan ketinggian 50 meter di atas kawah.
Sementara, gempa vulkanik telah terjadi 194 kali dalam 12 jam. Gempa tektonik terekam terjadi sebanyak 14 kali dengan kekuatan 2,0-3,7 skala richter dan terasa hingga Kabupaten Gianyar dan sebagian Kota Denpasar.