REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Arus pengungsian masyarakat Kabupaten Karangasem, Bali, akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung sampai di Kabupaten Jembrana.
Informasi yang dihimpun dari Polres Jembrana, Sabtu (23/9), menyebutkan, sebanyak 91 warga dari beberapa desa di Kabupaten Karangasem memilih mengungsi ke rumah-rumah saudaranya di Desa Pekutatan, Gumbrih, Asah Duren, Pengeragoan, dan Manggissari, Kabupaten Jembrana.
"Kami terus memantau perkembangan, termasuk arus pengungsi yang masuk ke Kabupaten Jembrana. Koordinasi dengan institusi terkait juga dilakukan untuk menyiapkan logistik termasuk tempat pengungsian," kata Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana Komisaris M. Didik Wiratmoko.
Ia mengatakan, pengungsi paling banyak berada di Desa Pengeragoan yaitu sebanyak 43 orang yang ditampung di rumah I Nyoman Rubeg, I Wayan Budiasa, dan I Wayan Buda.
Sementara, menurutnya, di Desa Pekutatan dan Gumbrih masing-masing ada 7 orang, Desa Asah Duren 25 orang dan Manggissari 9 orang, yang beberapa diantaranya anak-anak dan Balita.
Camat Pekutatan I Komang Dhiyatmika mengatakan, pengungsi ini mulai berdatangan Jumat (22/9) malam, yang sebagian besar memiliki keluarga di desa-desa di wilayahnya.