Jumat 22 Sep 2017 17:39 WIB

Ada Kubu Pendukung Emil dan Dedi Mulyadi di Internal Golkar

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kanan)
Foto: Republika/Mardiah
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Idrus Marham tidak membantah ada faksi antara yang mendukung Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil untuk Pilkada Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang di dalam internal Partai Golkar. Namun Idrus menilai wajar adanya faksi-faksi tersebut sebagai bagian aspirasi demokratis yang berkembang di Partai Golkar.

"Bukan hanya dua, ada yang ingin Dedi, Ridwan Kamil, bahkan sebelumnya ada yang inginkan Agun Gunandjar, Nurul (Arifin) juga sebelum ditetapkan jadi calon wali kota. Saya kira inilah aspirasi yang berkembang di Partai Golkar dan itu memang tradisi Partai Golkar," ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (22/9).

Memang menurut Idrus, sebelum pengambilan keputusan resmi maka semua kader Partai Golkar dibebaskan untuk berbicara dan mengusulkan kandidat yang diinginkan. Namun jika nantinya telah ada keputusan rapat dan keluar surat resmi dukungan maka semua jajaran kader Partai Golkar wajib mengikuti.

"Pada saat itu tidak ada lagi aspirasi tetapi yang ada adalah seluruh jajaran partai wajib hukumnya mengamankan dan memperjuangkan kebijakan Partai Golkar untuk memenangkan pasangan calon di daerah yang ditetapkan," ujar Idrus.

Idrus juga telah membantah bahwa DPP Partai Golkar sudah memutuskan dan menetapkan pasangan calon untuk Pilkada Jabar 2018 yakni Ridwan Kamil (Emil) dan Daniel Muttaqien. Hal ini menyusul beredarnya surat tersebut secara viral di media sosial pada Jumat (22/9) hari ini.

Menurut Idrus, belum ada keputusan resmi yang dikeluarkan DPP terkait pasangan calon untuk Pilkada Jabar. "Ya saya katakan tadi itu, kita tidak dalam posisi memberikan penjelasan karena memang belum secara resmi kita keluarkan surat. Maka seluruh yang beredar (surat) itu ada tiga macam itu tidak ada," ujar Idrus.

Namun demikian, Idrus mengakui partainya memang pernah mensimulasikan pasangan calon yang akan dicalonkan di Pilkada Jawa Barat. Hal ini dengan memperhatikan dengan hasil survei terhadap para kandidat-kandidat, dimana Ridwan Kamil menempati posisi pertama, disusul Deddy Mizwar, kemudian Dedi Mulyadi.

Ia menyebutkan, simulasi pertama diantaranya pernah memasangkan Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi, kemudian Dedi Mulyadi dengan tokoh partai lain. "Tapi rupanya opsi ini enggak sampai pada sebuah kesepakatan," ujarnya.

Sebelumnya beredar surat berkop DPP Golkar dengan klasifikasi rahasia itu menyebut DPP Partai Golkar telah menetapkan dan mengesahkan Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jabar yang dipasangkan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin. Surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement