Jumat 22 Sep 2017 16:00 WIB

Sempat Padam, Api Kembali Membakar Gunung Ciremai

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Kebakaran di Gunung Ciremai.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kebakaran di Gunung Ciremai.

REPUBLIKA.CO.ID,  KUNINGAN -- Setelah sempat padam, api kembali membakar kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, Jumat (22/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Upaya pemadaman pun terus dilakukan. Humas Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Agus Yudantara, mengatakan, munculnya kembali kobaran api itu kemungkinan akibat masih ada bara yang tersisa dan terlewat ketika pemadaman dilakukan. Apalagi, saat ini angin kering bertiup kencang.

"Saat ini tim kami masih berusaha untukmelakukan pemadaman," ujar Yuda.

Tim pemadam sebenarnya sempat dipulangkan karena api yang berkobar pada Kamis (21/9) sudah padam. Namun, mereka datang kembali untuk memadamkan api yang kembali membara.

 

Sementara itu, ketika ditanyakan mengenai luas lahan yang terbakar, Yuda menyatakan, belum mengetahui secara pasti. Namun, luas lahan yang telah terbakar diperkirakan antara 40 hingga 50 hektareberupa semak belukar.

"Untuk pastinya nanti ada timkhusus yang melakukan mapping setelah api padam," terang Yuda.

 

Seperti diberitakan, berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Kuningan, kebakaran melanda hutan di kawasan TNGC di Blok Batu Saheng, Dusun Bina Karya Pakuncen, Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Kamis  (21/9), pukul 15.00 WIB. Api membakar kawasan perbukitan dengan ketinggian antara 300 400 mdpl. Kawasan itu berupa bebatuan dengan dominan semak belukar.

Pada Kamis (21/9) pukul 18.00 WIB, api mulai mendekati pemukiman Dusun Cirendang, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Upaya pemadaman api dilakukan  tim dari BPBD Kuningan, bekerja sama dengan TNI, Polri, Tim KRK dan masyarakat setempat. Api kemudian sempat padam pada Jumat (22/9) dini hari dan diketahui menyala kembali sekitar pukul 09.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement