Jumat 22 Sep 2017 15:09 WIB

BNPB: Tempat Wisata di Bali Aman Dikunjungi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Siluet Gunung Agung di pulau Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9). Status aktivitas Gunung Agung ditingkatkan dari level
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Siluet Gunung Agung di pulau Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9). Status aktivitas Gunung Agung ditingkatkan dari level "waspada" menjadi "siaga" pada Senin (18/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan meski Gunung Agung, Bali, berstatus siaga (level III), tempat wisata di Pulau Dewata tetap aman dikunjungi. Karena itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tidak panik atau khawatir ketika melakukan kunjungan ke Bali.

"Hingga saat ini kondisi pariwisata di Bali masih aman untuk dikunjungi, kecuali di dalam radius yang dilarang oleh PVMBG untuk melakukan aktivitas di sekitar Gunung Agung," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (22/9).

Ia menyebut tempat wisata yang aman di Bali seperti Tanah Lot, Uluwatu, Danau Beratan Bedugul, Istana Tampak Siring, Bali Safari dan Marine Park, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Sanur, Tanjung Benoa, Goa Gajah, Kawasan Nusa Penida, Pantai Kuta. Tidak ada dampak langsung dari kenaikan status Gunung Agung menjadi Siaga terhadap objek wisata tersebut. "Lokasi wisata di daerah tersebut jauh dari Gunung Agung," kata dia.

Begitu juga dengan Bandara Internasional Ngurah Rai yang jauh dari Gunung Agung. Aktivitas penerbangan di bandara normal sehingga tidak ada alasan untuk khawatir dengan keselamatan berwisata di Bali.

Jadi, dia mengatakan, tempat wisata di Bali masih aman. Dia pun mempersilakan masyarakat tetap berkunjung untuk menikmati indahnya alam, budaya, kuliner, dan lainnya di Pulau Dewata. Pemerintah pasti akan menyampaikan peringatan dini dan informasi yang akurat ketika ada ancaman terhadap masyarakat.

Dia mengatakan pemberitaan yang berlebihan, bahkan banyak informasi menyesatkan atau hoakx yang beredar di masyarakat tentang peningkatan status Gunung Agung, telah menyebabkan sebagian masyarakat takut berkunjung ke Pulau Bali. Bahkan, sebagian masyarakat di Bali pun ikut panik. 

Beberapa kedutaan asing menanyakan kepada Posko BNPB mengenai kondisi aktivitas Gunung Agung dan penanganannya. Dia mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem memang meningkat. 

Sejak pukul 00.00 sampai 12.00 WITA pada Jumat (22/9) hari ini, dia menyebutkan, telah terjadi 58 gempa vulkanik dangkal, 318 kali gempa vulkanik dalam, dan 44 kali gempa tektonik lokal. Namun, pemerintah telah mengevakuasi masyarakat yang tinggal di dalam radius sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). 

Pemerintah dan pemerintah daerah dibantu dari berbagai pihak terus menyalurkan bantuan dan menangani pengungsi. 

Rekomendasi PVMBG yakni masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung. PVMBG juga meminta masyarakat tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius enam kilometer dari kawah puncak Gunung Agung atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut. 

Area yang dilarang untuk beraktivitas diperluas sektoral ke arah Utara, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 kilometer. "Di dalam radius ini tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalamnya," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement