REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mendata setidaknya terdapat empat Kecamatan yang termasuk kategori terdampak kekeringan. Akibat kekeringan itu, warga kesulitan memperoleh air baik untuk keperluan sehari-hari maupun pengairan sawah.
Kepala Satuan Logistik BPBD Kota Tasik Harisman mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan air bersih supaya masyarakat di empat Kecamatan itu dapat terbantu. Adapun selain keempat Kecamatan itu, statusnya belum termasuk kekeringan.
"Kekeringan terjadi dan masuk permohonan bantuan di (Kecamatan) Purbaratu, Kawalu, Indihiang dan Mangkubumi. Dari kecamatan lain termasuk (Kecamatan) Tamansari masuk kategori rawan, sudah kami distribusi air ke sana," katanya pada wartawan, Kamis (21/9)
Ia mengimbau pada daerah lain supaya segera melaporkan dampak kekeringan yang terjadi. Supaya nantinya tim BPBD bisa memverifikasi untuk selanjutnya diberikan bantuan air bersih jika kasus kekeringan terbilang parah. Tetapi proses penyaluran air bersih, kata dia, terkendala minimnya jumlah armada.
"Dari setiap laporan terlebih dahulu verifikasi dulu apa butuh air atau tidak. Secara keseluruhan armada saja kendalanya, BPBD baru unya 1 unit tangki air, sesuai rencana BPBD dipinjamkan 1 unit lagi dari BPBD provinsi selama dua minggu untuk distribusi supaya bisa maksimal," ujarnya.
Sementara itu, guna mengantisipasi dampak kekeringan, Polres Tasikmalaya kota turun tangan mendistribusikan air bersih pada Selasa, (19/9) lalu. Pemilihan lokasi penyaluran air bersih didasarkan pada laporan warga.
"Ini wujud keperdulian, bertepatan hari ultah Lantas ke-62. Tujuan di Singkup (Kecamatan Purbaratu) karena daerah sini sangat kekurangan air. Kami inspeksi dulu, pertama di Tamansari karena sebulan ini sudah banyak kekurangan air. Rencana ada empat tangki ke wilayah kekurangan air," ucap KBO Polres Tasik Kota Iptu Ajat Sudrajat.