Selasa 19 Sep 2017 21:55 WIB

Status Gunung Agung Siaga, Gubernur Bali: Jangan Panik

Polisi dan warga memantau aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (15/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Polisi dan warga memantau aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat tetap tenang dan mematuhi arahan resmi pemerintah, terkait dengan status vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang sudah berada pada tingkat III (Siaga). "Terkait dengan kondisi Gunung Agung saat ini berada di level Siaga, saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, jangan panik. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pemerintah, kalau disuruh untuk mengungsi, ya ikuti. Ini demi kebaikan kita semua," kata Pastika saat melaksanakan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait di Kantor BPBD Karangasem, Amlapura, Selasa (19/9).

Dia menambahkan untuk penanggung jawab seluruh kesiapsiagaan bencana ada pada Bupati Karangasem dengan pelaksana kegiatan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem. Pastika juga telah memerintahka segera dibangun tenda pengungsian dan mempersiapkan segala keperluan apabila hal terburuk terjadi.

"Saya minta untuk segera dibangun tenda dan siapkan segala keperluan pengungsian. Kita harus siap semuanya, dengan kesiapan yang ada, kita berharap tidak ada korban," ujarnya.

Orang nomor satu di Bali itu juga meminta agar para lansia, ibu hamil, orang cacat, orang dengan gangguan jiwa, anak-anak atau balita diutamakan mengungsi. Ia mengimbau masyarakat pada radius yang dinyatakan rawan, agar mengungsi demi meminimalkan korban jiwa seperti halnya yang terjadi saat Gunung Agung meletus tahun 1963.

Menurut dia, pemerintah pusat, Provinsi Bali dan Pemkab Karangasem telah siap dengan segala keperluan yang dibutuhkan oleh pengungsi termasuk keamanan. Pastika telah memerintahkan pihak keamanan baik polisi maupun TNI untuk melakukan patroli ke wilayah desa yang ditinggalkan warganya mengungsi. Hal ini untuk memberikan rasa aman kepada warga dan meminimalisasi terjadinya aksi pencurian.

"Saya minta Polres dan Kodim untuk menurunkan anggotanya melakukan patroli ke desa yang ditinggal warganya untuk mengungsi. Jangan sampai ada tindakan pencurian, biasanya saat seperti ini akan ada saja yang memanfaatkan kondisi. Kita ingin memberikan rasa aman kepada warga," katanya.

Usai melaksanakan rapat koordinasi, Gubernur Pastika selanjutnya menuju Pos Pemantau Gunung Agung di Desa Rendang untuk melihat langsung aktivitas Gunung Agung melalui alat Seismometer serta mendengar penjelasan langsung dari Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani. Menurut Kasbani, hasil pemantauan hari ini sudah terjadi 200 kali lebih gempa vulkanik yang dicatat Pos Pemantauan Gunung Agung. Aktivitas Gunung Agung terus mengalami peningkatan seperti adanya asap ketinggian hingga 200 meter dari puncak Gunung Agung. Untuk itu, ia meminta masyarakat yang ada di radius 6-7 kilometer dari kawah untuk segera mengungsi dan mencari tempat yang aman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement