REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pengungsi Gunung Agung yang sebelumnya meninggalkan huniannya sebagian kembali ke rumah masing-masing. Mereka total berjumlah 350 kepala keluarga (KK) dari Karangasem, dan 35 jiwa dari Kabupaten Klungkung.
"Selasa, 19 September 2017, pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing atau ke rumah saudaranya yang dianggap aman," kata Sutopo kepada awak media, Selasa (19/9)).
Sebanyak 350 KK dari Karangasem berasal dari Banjar Menanga Kawan (50 KK), Banjar Rendang (50 KK), Banjar Menanga Kangin (50 KK), dan lapangan Desa Rendang (200 KK). Sebanyak 35 jiwa dari Klungkung sebelumnya mengungsi ke kantor polisi terdekat.
Pemerintah setempat mengambil langkah-langkah penanganan berupa tanggap darurat bencana selama 14 hari, sejak 18 September hingga 1 Oktober 2018. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung telah mendirikan dua tempat pengungsian untuk mengantisipasi terjadinya erupsi besar.
Tim tanggap darurat juga sudah dibentuk. Tim ini bertanggung jawab menyiapkan segala keperluan penanganan bencana. Status gunung api tersebut dinaikkan dari level dua (waspada) ke level tiga (siaga) per 18 September 2017, pukul 21.00 WITA.