REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengoperasian Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat, yang dijadwalkan pada November 2017 kembali ditunda hingga pertengahan tahun 2018. Penundaan karena menunggu penyempurnaan jembatan penghubung dan kedatangan railbus.
"Kemungkinan railbus baru sampai di Padang pada Maret 2018. Pengoperasian setelah itu," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno usai meninjau kesiapan rel kereta api dari Padang-BIM-Pariaman bersama Kepala PT. KAI Divre Sumbar Sulthon, Selasa.
Menurut dia, pengoperasian kereta api itu nanti akan memudahkan masyarakat dari Kota Padang menuju bandara dan sebaliknya. Ia berharap pengoperasian itu bisa terlaksana sesuai jadwal dan tidak ada pengunduran lagi.
Sementara itu Kepala PT. KAI Divre Sumbar, Sulthon mengatakan, railbus yang akan digunakan di BIM dibuat PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) dan sekarang sedang dalam pengerjaan.
Direncanakan kereta BIM tersebut terdiri dari dua set masing-masing memiliki empat gerbong. Jadi ada delapan gerbong yang bisa melayani masyarakat.
"Sebelum pengoperasian PT. KAI akan lebih dulu melakukan uji coba rel agar tidak ada kendala," ujar Irwan Prayitno.
Pengoperasian kereta bandara di Sumbar sudah berulangkali tertunda. Awalnya ditargetkan bisa dimanfaatkan 2015, kemudian tertunda menjadi akhir 2016. Target itu kembali molor menjadi November 2017, namun tetap tidak terpenuhi.
Target itu kemudian diundur lagi menjadi pertengahan 2018.