REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski tujuh dari delapan tahanan Polres Metro Jakarta Barat yang melarikan diri telah ditangkap, sejumlah hal masih menjadi pertanyaan. Sebab, para tahanan melarikan diri dengan menggunakan gergaji yang berpotensi menimbulkan suara berisik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono berdalih, para tahanan memiliki cara tersendiri dalam menggergaji teralis tahanan. Hal tersebut dilakukan agar petugas tidak mendengar suara gergaji.
"Banyak modus yang dilakukan, misal pas hujan, lalu diolesi minyak dari mie instan supaya tidak bunyi," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/9).
Kendati demikian, Argo menyatakan jika polisi belum mengetahui spesifikasi gergaji yang digunakan. Gergaji yang digunakan pun masih dalam pencarian.
"Kita belum dapat keterangan sepanjang apa gergaji itu. Apakah 5 cm? berarti harus lama motongnya. Ini masih nunggu," katanya.
Polisi kini masih melakukan pemeriksaan pada para tahanan yang tertangkap kembali untuk mengetahui asal gergaji tersebut. Selain itu, polisi juga masih melakukan pemeriksaan pada anggota yang bertugas berjaga saat para tahanan itu melarikan diri.Sebelumnya, delapan tahanan kepolisian Polres Metro Jakarta Barat melarikan diri, Sabtu (16/9) dini hari.
Tujuh di antaranya telah ditangkap dalam kurun waktu dua hari. Dua tahanan dari tujuh yang ditangkap tewas ditangkap polisi. Sedangkan, satu tahan berinisial E masih buron.