Senin 18 Sep 2017 03:16 WIB

Aparat Bubarkan Paksa, Massa Berlari Sampai Cikini

Rep: Ali Yusuf/ Red: Endro Yuwanto
Polisi menembakkan gas air mata pada kerumunan massa di depan kantor YLBHI, Jakarta, Senin (18/9) dinihari WIB
Foto: Republika/Ali Yusuf
Polisi menembakkan gas air mata pada kerumunan massa di depan kantor YLBHI, Jakarta, Senin (18/9) dinihari WIB

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Aparat kepolisian resmi membubarkan paksa masa yang berkumpul di depan kantor YLBHI pada Senin (18/9) dini hari WIB. Sebelum membubarkan paksa massa menggunakan water canon dan tembakan gas air mata, polisi meminta massa membubarkan dengan tetib.

"Assalamualaikum ayo adik-adik saudaraku sekalian silakan bubar dengan tertib," seru petugas di atas mobil komando.

Karena masa tetap bergeming, 10 menit kemudian tembakan gas air mata meluncur ke arah kerumunan masa yang berkumpul di bawa jembatan samping kantor DPP PPP. Tembakan gas air mata sebanyak dua kali setelah petugas meminta massa membubarkan diri itu membuat massa lari berhamburan sampai ke Jalan Cikini.

Posisi petugas dengan semua perlengkapannya sudah berada di depan gedung Megaria XXI. Polisi sebelumnya berada di depan gedung YLBHI. Bergeraknya personel Brimob ke depan itu tak lain untuk membubarkan paksa massa yang sudah tidak kondusif.

Tepat pukul 02.15 WIB suara tembakan dan teriakan massa sudah mereda bahkan tidak terdengar lagi. Namun, jumlah masa masih banyak berkumpul di sekitar jalan di depan Megaria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement