Ahad 17 Sep 2017 17:16 WIB

Polisi Bantu Distribusikan Air ke Daerah Alami Kekeringan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Sejumlah warga antre mengisi air ketika mendapatkan bantuan air bersih.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
[ilustrasi] Sejumlah warga antre mengisi air ketika mendapatkan bantuan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi membantu penyaluran air bersih ke sejumlah lokasi yang terdampak bencana kekeringan. Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat distribusi air bersih kepada warga yang kesulitan air bersih akibat kekeringan.

"Pada Ahad (17/9) ini, ada tiga titik yang mendapatkan penyaluran air," ujar Kapolres Sukabumi AKBP M Syahduddi kepada wartawan Ahad (17/9). Ke tiga titik ini berada di Desa Loji Kecamatan Ciemas dan Desa/Kecamata Ciemas.

Sebelumnya, kata Syahduddi, pada Jumat (15/9) polisi juga menyalurkan bantuan air ke Kampung Pasir Honje RT 05 RW 05 Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu. Pendistribusian air bersih ini lanjut dia disalurkan melalui mobil water cannon yang mampu membawa ribuan liter air.

Kendaraan ini sebenarnya berfungsi untuk pembubaran massa saat terjadi  aksi demonstrasi. Namun, kali ini sarana tersebut digunakan untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Menurut Syahddudi, penyaluran bantuan air ini sebagai  bentuk kepedulian Polres Sukabumi untuk membantu warga masyarakat yang sedang kesulitan mendapatkan air bersih. Peristiwa ini, kata dia, terjadi sebagai dampak musim kemarau yang menyebabkan kekeringan di sejumlah titik.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana kekeringan di Sukabumi tersebar di 22 kecamatan baik di utara maupun selatan Sukabumi. Ke-22 kecamatan yang mengalami kekeringan yakni Bantargadung, Cibadak, Sagaranten, Cikidang, Cikakak, Cikembar, Gegerbitung, Ciemas, Ciracap, Palabuhanratu,  Simpenan, dan Surade.

Sepuluh kecamatan lainnya yakni Cimanggu, Tegalbuleud, Cidolog, Waluran, Jampang Kulon, Purabaya, Cidadap, Lengkong, Gunungguruh, dan Ciambar. "Dampak kekeringan terjadi di 22 kecamatan dari 47 kecamatan di Sukabumi," ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana.

Jumlah penduduk yang terdampak kekeringan, kata dia, mencapai sekitar 53.821 jiwa. Warga yang terbanyak terkena dampak kata dia misalnya di Kecamatan Gegerbitung yang mencapai sebanyak 13.367. Belasan ribu penduduk ini tersebar di tujuh desa di Kecamatan Gegerbitung.

Selain di Gegerbitung, kecamatan lainnya yang cukup banyak terkena dampak kekeringan seperti Tegalbuleud, Ciracap, Cidadap, dan Ciambar. Di mana jumlah warga yang terdampak bencana kekeringan mencapai ribuan jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement