Sabtu 16 Sep 2017 20:29 WIB

Wali Kota Batu Ditangkap Bersama Pejabat Unit Pengadaan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan bersama Penyidik KPK menunjukan barang bukti uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (14/9).
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan bersama Penyidik KPK menunjukan barang bukti uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan membenarkan adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Pemerintah Kota Batu. Dia mengungkapkan, sekitar lima orang telah diamankan oleh timnya pada Sabtu siang (16/9).

"Ada sekitar lima orang diamankan, termasuk kepala daerah dan pejabat unit pengadaan," kata Basaria saat dihubungi wartawan, Sabtu malam (16/9).

Dari OTT tersebut, Basaria mengungkapkan, sejumlah nominal uang juga telah diamankan sebagai bukti. Para pejabat yang tertangkap ini diduga terlibat dalam pemberian uang pada proyek di daerah setempat.

Sebagai tindakan awal, dia menyebutkan, tim telah membawa lima orang tersebut ke kantor kepolisian terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. "Kami akan infomasikan lebih lanjut hasil OTT ini dalam konferensi pers besok (Ahad)," tambah dia.

Dilansir dari Antara, Eddy adalah Wali Kota Batu dua periode (2007 sampai dengan 2012 dan 2012 s.d. 2017). Istri Eddy, Dewanti adalah calon Wali Kota Batu terpilih periode 2017 sampai 2022. Eddy dan satu orang swasta tersebut akan dibawa ke Kantor KPK, Jakarta, dari Batu pada dini hari nanti.

Belum diketahui apakah tim KPK juga menyita uang dari OTT tersebut. KPK punya waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status Eddy dan pihak swasta tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement