Sabtu 16 Sep 2017 17:56 WIB

Perlu Ada Sistem Edukasi Penggunaan Obat

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tablet PCC
Foto: Youtube
Tablet PCC

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Retno Listyarti mengatakan, diperlukan sebuah sistem untuk memberikan edukasi terkait penggunaan obat pada masyarakat. Setelah kasus penyalahgunaan obat PCC, lanjut dia, pemerintah harus membuat sebuah sistem agar masyarakat bisa melindungi diri sendiri dari penyalahgunaan obat.

"Jangan seperti memadamkan api, capek kalau begitu tidak ketemu benang merahnya. Tapi dengan suatu sistem, dengan masyarakat yang teredukasi, bisa mencegah penyalahgunaaan obat," ujar dia dalam sebuah acara diskusi di kawasan Gondangdia, Jakarta, Sabtu (16/9).

Retno juga menilai, obat PCC tersebut sengaja disebar oleh kelompok tertentu. Pasalnya, yang disasar dalam peredaran obat PCC adalah generasi muda dan anak-anak Indonesia. Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda.

"Padahal dia kan yang akan menjadi pemegang estafet kepemimpinan kelak. Kalau kita mempunyai generasi muda yang penyakitan, terus pernah mengalami gangguan kejiwaan, rusak ginjal maupun hatinya, kan ini bahaya," kata dia lagi.

Selain menjadi ancaman tongkat estafet kepemimpinan bangsa, lanjut dia, tragedi ini juga menjadi ancaman ekonomi yang cukup besar untuk Indonesia. Jika jumlah korban yang berjatuhan jika tidak dipangkas dan peredaran tidak segera dihentikan, kata dia, akan menjadi beban pembiayaan rehabilitasi dan penyembuhan yang dibiayai negara.

"Kita juga mendapat beban ekonomi negara untuk membiayai, itu menjadi tanggungan negara sebagian besar," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement