REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan penggratisan masuk ke Pantai Ancol sudah digagas sejak lama. Namun, retribusi parkir mobil harus tetap berjalan.
Gagasan itu sama seperti masuk Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. Masuk Monas, sambung Djarot, tidak bayar tetapi ketika memanfaatkan fasilitas dikenakan retribusi.
"Itu semuanya cashless, buka supaya ramai. Tidak apa-apa tetapi dijaga betul, keamanannya, kebersihannya, kalau ada yang melanggar sikat. Nah parkir mobilnya yang ditarif parkirnya, dikenakan khusus lebih tinggi. dipakai per jam dapat dari situ," ujar Djarot di Balai Kota, Jumat (15/9).
Djarot menyerahkan urusan penggratisan masuk ke Pantai Ancol pada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. "Apalagi nanti di Ancol itu juga dipakai venue untuk Asian Games, jet ski gitu ya. Kan menarik, ramai " katanya.
Jika nanti penggratisan masuk Pantai Ancol berhasil diwujudkan, maka harus ada pengawasan yang ketat. "Kemudian bukanya juga harus dibatasi, kalau jam sekian, jam sekian dibatasi. Jangan sampai nanti bebas begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Gerakan Rakyat Jakarta Utara (GRJU) melakukan aksi di Pintu Barat, Taman Impian Jaya Ancol, Kamis (14/9). Mereka menuntut PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. agar menggratiskan kawasan Pantai Ancol untuk masyarakat dan meminta transparansi dalam hal pengelolaan keuangan.