Jumat 15 Sep 2017 15:07 WIB

Kapal Pengangkut Elpiji Tujuan Sabang Tengelam

Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: EPA/M Urip
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kapal kayu pengangkut elpiji tujuan Pulau Weh, Kota Sabang, Aceh, tenggelam setelah dihempas ombak besar di perairan sekitar dua mil dari Pelabuhan Perikanan Lampulo, Banda Aceh. Operator Pusat Data Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banda Aceh Muhammad Yusuf di Banda Aceh, Jumat (15/9) mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Kapal tenggelam Jumat (15/9) sekitar pukul 07.00 WIB. Kedua anak buah kapal pengangkut elpiji tersebut selamat setelah berenang ke bibir pantai. Kemudian keduanya dievakuasi ke rumah sakit untuk penanganan medis," kata Muhammad Yusuf.

Kedua anak buah kapal yang selamat tersebut, yakni Muhammad Ali, 53 tahun, warga Gampong Lamtandok, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar. Korban merupakan tekong atau pawang kapal. Kemudian Dedi Syahputra, 41 tahun, warga Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Korban merupakan juru mesin kapal.

Muhammad Yusuf menyebutkan kapal kayu dengan nama Pangeran Aceh, mengangkut 120 tabung gas berbagai ukuran. Kapal meninggalkan Pelabuhan Lampulo. Setelah dua mil meninggalkan pelabuhan, sebut Muhammad Yusuf, terjadi ombak besar disertai angin kencang. Kapal mencoba berbalik arah kembali ke Pelabuhan Lampulo.

Namun terlambat, air masuk ke dalam kapal kayu disertai hempasan ombak membuat kapal tenggelam. Sebelum tenggelam, mereka sempat menghubungi kapal lainnya. "Kapal tenggelam sekitar pukul 08.00 WIB. Sedangkan kami baru menerima informasi kapal tenggelam setengah jam kemudian dari kapal lainnya," kata Muhammad Yusuf.

Menerima informasi tersebut, kata dia, pihaknya bersama SAR, TNI/Polri, dan masyarakat berupaya melakukan pencarian. Hingga akhirnya, korban ditemukan selamat di bibir Pantai Syiah Kuala. Kedua korban selamat setelah kurang dari tiga jam berenang ke bibir pantai. Dari pantai, korban dibawa ke sebuah bengkel di Lampulo, hingga akhirnya dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

"Saat diselamatkan, korban mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Korban dievakuasi ke rumah sakit menggunakan ambulans," ungkap Muhammad Yusuf.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement