Kamis 14 Sep 2017 21:36 WIB

Warga Bandung Barat Diminta Siaga Bencana Kekeringan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Sejumlah warga antre untuk mendapat jatah pembagian air bersih dari petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banten di Kampung Jamblang, Sawah Luhur, Serang, Selasa (12/9).
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
[ilustrasi] Sejumlah warga antre untuk mendapat jatah pembagian air bersih dari petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banten di Kampung Jamblang, Sawah Luhur, Serang, Selasa (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat, Maman S Sunjaya mengimbau kepada seluruh perangkat kebencanaan dan masyarakat untuk waspada terhadap dampak kekeringan pada musim kemarau saat ini yang tengah berlangsung. Menurut Maman, saat ini pihaknya mengklaim belum ada dampak yang mengkhawatirkan.

"Masyarakat yang peduli terhadap bencana untuk siap siaga seperti Tagana dan FKDM," ujarnya kepada wartawan seusai ditemui di Lembang, Kamis (14/9). Menurut Maman, Pemkab Bandung Barat sudah menyampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan seluruh camat untuk waspada bencana.

Terutama menurutnya, waspada terhadap kebakaran hutan serta gagal panen pertanian. Untuk kebutuhan sendiri pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog untuk memenuhi kebutuhan beras di masyarakat. "Sejauh ini dampak kekeringan akibat kemarau di KBB belum ada," ungkapnya.

Ia menuturkan, selama ini dampak kekeringan sering terjadi di wilayah Cipendeuy, sebagian Lembang di wilayah Utara dan Cipongkor di wilayah Selatan. Namun, saat ini belum ada laporan yang masuk terkait kekeringan di wilayah wilayah tersebut.

Dirinya menambahkan, jika terdapat kekeringan maka pihaknya akan mendistribusikan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terkait dengan beberapa sungai yang kering dan beralihfungsi menjadi lahan pertanian ia menyebut hal tersebut merupakan hal yang baik.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Bandung Barat, Dicky Maulana mengungkapkan hingga saat ini belum menerima laporan tentang kekeringan di masyarakat. "Belum ada laporan," katanya singkat.

Sebelumnya, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung mengungkapkan, sekitar 1.880 hektare lahan persawahan di Kabupaten Bandung terancam gagal panen. Lahan tersebut berada di wilayah Nagreg, Cicalengka, Cikancung, Ciparay dan Ciwidey. Menurutnya, luas lahan yang terancam gagal panen ada sekitar 1880 hektare tersebar di Kabupaten Bandung yang ringan 25 hektare, sedang 15 hektare, berat 30 hektare dan puso delapan hektare di Kecamatan Ciwidey.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement