Rabu 13 Sep 2017 18:26 WIB

STBM Yogya Ditarget Tercapai Pada 2018

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi
Sanitasi Belum Diprioritaskan
Foto: Rayhan
Sanitasi Belum Diprioritaskan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogya menargetkan tahun 2018 progam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dapat tercapai dengan baik. Guna mendukung upaya tersebut, Dinkes Kota Yogya menggelar deklarasi masal STBM yang di ikuti oleh seluruh Camat dan Lurah Sekota Yogya serta perwakilan tokoh masyarakat pada setiap wilayah.

Dalam deklarasi tersebut menekankan lima point perubahan perilaku hygienis yang biasa dikenal sebagai 5 pilar STBM. Kelima pilar tersebut adalah stop buang sir besar sembarangan (Stop BABS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum-makanan rumah tangga (PAMM RT), pengelolaan sampah rumah tangga (PS RT),pengelolaan limbah cair rumah tangga (PLC RT).

Kepala Dinkes Kota Yogya, Fita Yulia Kisworini mengatakan dalam mewujudkan kota sehat dengan mendeklarasikan program STBM ini kedepanya pihaknya akan menggandeng lintas sektor untuk dilibatkan dalam memfasilitasi sarana prasarana. Mengingat melihat kondisi lingkungan Kota Yogya yang cukup padat penduduk.

“Jadi prinsipnya STBM ini tujuanya untuk merubah perilaku masyarakat berprilaku hidup sehat. Artinya masayarakat dituntut untuk tidak membuang air besar disembarang tempat. Jadi selain upaya promotif dan preventif yang kita kedepankan, hal ini juga harus melibatkan lintas sektoral untuk bekerja sama terkait sarana prasarana salah satunya pembuatan IPAL di lingkungan masyarakat,” kata dia di ruang Bima komplek Balaikota Yogyakarta, Rabu (13/9).

Sementara itu Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyambut baik apa yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kota Yogya, menurutnya untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan keterlibatan aktif secara terus-menerus oleh seluruh pemangku kepentingan secara berjenjang.

Dengan adanya program STBM ini, lanjutnya masyarakat akan dapat merubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sehingga masyarakat sadar untuk tidak membuang air besar disembarang tempat dengan mengedepankan pola hidup bersih dan sehat dapat terus dijaga.

“Sanitasi total yang baik adalah apabila masyarakat sudah sadar untuk tidak membuang air besar disembarang tempat, mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola air limbah rumah tangga dengan aman,” ucapnya.

Ia berharap seluruh pemangku kepentingan dari Kelurahan Siaga, Forkom Kecamatan Sehat, Lurah, Camat, Kepala OPD dilingkungan Pemkot Yogya dapat berperan aktif dalam peningkatan program sanitasi dan penciptaan kondisi kesehatan lingkungan yang kondusif. “Mari kita tingkatkan bersama perilaku komunitas yang higienis dan sanitasi untuk mendukung terciptanya sanitasi total," ujar dia.

Hal senada dikatakan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogya, Tri Kirana Muslidatun yang pada kesempatan tersebut hadir mendampingi Walikota Yogyakarta. Ia meminta agar semua pihak untuk bersama memulai menciptakan kondisi yang kondusif dalam rangka meningkatkan akses sanitasi. Menurutnya hal ini bisa dimulai dari rumah tangga, lingkungan sekolah, lingkungan kantor maupun fasilitas umum lainnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement