Rabu 13 Sep 2017 11:52 WIB

Bantuan Kemanusiaan Rohingya Baru Tahap Pertama

Personel melakukan persiapan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (13/9).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Personel melakukan persiapan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bantuan kemanusian yang dilepas Presiden Joko Widodo merupakan tahap pertama utuk pengungsi yang berasal dari Rakhine State, Myanmar, yang saat ini berada di Bangladesh. Bantuan selanjutnya sudah dipersiapkan.

"Presiden tadi sudah menyampaikan bahwa ini tahap pertama akan ada tahap-tahap berikutnya," kata Retno usai mendampingi Presiden melepas bantuan kemanusian untuk para pengungsi etnis Ronghiya yang berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (13/9).

Retno kembali menyebut bahwa bantuan tahap pertama yang berupa beras, bantuanan makanan siap saji, family kit, tenda pengungsi, tangki air, pakaian anak serta selimut merupakan barang yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. "Barang ini kita dahulukan karena yang paling diperlukan saat ini termasuk tenda, karena masalah shelter merupakan tantangan yang paling utama, termasuk tantangan paling utama bagi para pengungsi," jelasnya.

Retno mengungkapkan tahap selanjutnya sudah dipersiapkan dan akan siapkan terus-menerus oleh tim yang ada di lapangan saat ini. "Sambil mempersiapkan pemberangkatan tahap pertama ini juga dilakukan 'assesment' dan persiapan terus kita lakukan," kata Retno.

Menlu mengatakan saat ini konsisi tidak normal karena dalam kondisi darurat, sehingga sambil jalan, juga sambil menyiapkan serta mengurus perizinan agar semuanya berjalan bersama-sama. "Presiden tadi menyampaikan bahwa dalam bantuan kemanusian ini, diplomasi kemanusian ini kita melakukan sinergi," ungkap Retno.

Menlu mengakui bahwa pada tahap pertama ini memang bantuan dari pemerintah, tetapi pihaknya sudah mendapatkan informasi banyak pihak yang ingin juga memberikan sumbangan bagi para pengungsi Rohingya. "Itu nantinya kita tampung dan akan disalurkan. Oleh karena itu sinergi antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pemerintah daerah dan lain-lain jadi sangat penting artinya. Kita keluar dengan satu nama Indonesia," jelasnya.

Retno juga mengungkapkan bahwa bantuan Untuk Myanmar saat ini sendang menunggu tentang daftar barang yang paling diperlukan. "Kemarin saya sudah melakukan komunikasi dua kali dengan pemerintah Myanmar mengenai 'list' yang diperlukan dan begitu kita menerima list tersebut kita kirim. Kita bisa perkirakan barang yang paling diperlukan dan sambil jalan kita persiapkan yang diperlukan Myanmar," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement