REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi mendorong agar para petani mulai menerapkan mina padi. Sebab model pertanian dengan membagi lahan untuk memelihara ikan tersebut dinilai sangat menguntungkan petani.
"Selain bisa panen padi, petani juga bisa menghasilkan ikan," ujar Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Cece Selasa (12/9).
Hal ini kata dia dikarenakan selama ini para petani baru bisa mendapatkan break even point (BEP) atau tidak untung maupun rugi bila memiliki lahan seluas 0,3 hektare atau 3.000 meter. Diterangkan Cece, rata-rata kepemilikan lahan di Indonesia maupun Sukabumi mencapai 0,3 hektare. Akibatnya lanjut dia tingkat kesejahteraan petani belum mengalami kemajuan.
Oleh karena itu lanjut Cece, model pertanian mina padi yang digenjot Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam peningkatan pendapatan petani. Misalnya hasil dari ikan tutur dia bisa untuk membiayai pemeliharaan padi.
Data Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi menyebutkan, potensi mina padi di Kabupaten Sukabumi cukup besar. Dari luasan areal pertanian padi seluas 48.083 hektare dapat dihasilkan ikan sebanyak 2.254.150 ton.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto dalam kunjungannya ke Sukabumi akhir pekan lalu mengatakan, pada 2017 ini KKP menyalurkan bantuan percontohan mina padi di Sukabumi sebesar Rp 1,65 miliar. Hal ini disampaikan disela-sela penebaran benih ikan mina padi di Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi yang juga dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Secara keseluruhan terang Slamet, total bantuan untuk kelompok tani program mina padi di Jabar mencapai Rp 1,98 miliar untuk 60 hektare. Sementara secara nasional mencapai Rp 6,93 miliar untuk 210 hektare lahan pertanian.
Slamet menerangkan, pengembangan mina padi di Desa Cikurutug, Sukabumi ini baru pertama kali dilakukan. Di mana lanjut dia ada sebagian warga yang belum tahu nilai lebih dari pengembangan minapadi dan belum mau menerapkannya.
Pemerintah lanjut Slamet, akan meyakinkan petani bahwa mina padi banyak kelebihan seperti menambah pendapatan dari ikannya. Selain itu lanjut dia untuk menambah gizi masyarakat dari konsumsi ikan air tawar.
Penerapan mina padi dengan mengurangi lahan sekitar 20 persen untuk pemeliharaan ikan ungkap Slamet tidak menurangi produktivitas padi. Justru kata dia ikan akan terhindar dari serangan serangga atau hama. Bahkan kata dia, pupuk dari ikan akan menyebabkan pertumbuhan rumpun smakin banyak dan bulir padinya bagus.
Diterangkan Slamet, benih ikan yang diterbarkan di sawah per meternya sebanyak dua ekor. Di Desa Cikurutug ada seluas 20 hektare areal yang menerapkan mina padi sehingga 20.000 dikali 2 sehingga menjadi 40 ribu benih.
Jenis ikan yang diterbarkan kata Slamet yakni ikan nila hitam. "Pertama dengan jenis ikan gampang nanti dengan gurame, udang galah dan koi sehingga akan meningkat lagi," imbuh dia.