REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Presiden Joko Widodo berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah terpecah belah karena pilihan politik yang berbeda menjelang Pilkada serentak 2018. "Saya titip hati-hati semua. Jangan sampai perbedaan membuat kita mudah dipecah belah. Apalagi memasuki tahun politik, di mana pemilihan kepala daerah akan dilakukan di seluruh pelosok Tanah Air," kata Presiden saat pembagian sertifikat tanah di Lapangan Brigif 15 Kujang II Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (9/11).
Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan Tanah Air. "Keanekaragaman suku, agama, bahasa, dan budaya yang dimiliki Indonesia harus selalu disyukuri dan dijunjung tinggi," katanya.
Presiden mengatakan agar masyarakat tetap berfikir jernih dan menggunakan akal sehat dalam menggunakan hak pilihnya. "Saya ingatkan pilihan politik hanya lima tahun sekali. Sudah coblos, sudah. Jangan dipanas-panasi, enggak boleh kehidupan sehari-hari kita terganggu karena itu," kata Presiden.
Dia berharap masyarakat tidak gampang diadu domba karena pilihannya berbeda. "Jangan mudah dikipas-kipasi. Pakai akal jernih, rasional kita memilih pemimpin terbaik. Jangan sampai diadu domba," ujar Presiden.
Dalam acara pembagian sertifikat tanah tersebut, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.