REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT -- Pangdam III/Silliwangi, Mayjen TNI M Herindra menyoroti sekaligus prihatin dengan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum saat ini yang sangat kotor. Sehingga, pihaknya tergerak bersama LSM, pelajar, pemerintah daerah dan masyarakat umum turun langsung untuk membersihkan Citarum secara serentak di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (8/9).
“Kita prihatin dengan kondisi Citarum yang kotor. Dana yang dikeluarkan tidak sedikit (untuk CItarum) tapi banyak, kalau lihat hasil sampai saat ini terus terang kita belum bekerja optimal,” ujarnya saat memberikan sambutan dihadapan ribuan personil TNI, pelajar, LSM dan pemerintah daerah di Lapangan Yon Zipur 3/YW.
Katanya, sekitar 3.000 orang terlibat dalam program Karya Bakti Citarum Bestari 2017 untuk membersihkan Citarum dengan mengenakan kaos berwarna putih dan membawa peralatan kebersihan. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari program pada 2016 lalu.
Dirinya berharap agar hasil akhir dari program bersih-bersih membuat Citarum lebih baik. Oleh karena itu semua elemen harus memiliki tanggung jawab dan komitmen termasuk TNI-Polri dalam mengupayakan agar sungai menjadi lebih indah dan bersih. Sebab katanya air merupakan sumber kehidupan.
Menurutnya, selain mengangkut sampah dan mengeruk sedimentasi, edukasi terhadap masyarakat yang tinggal di bantaran sungai pun dilakukan agar mereka tidak membuang sampah ke sungai. Kegiatan Karya Bakti Citarum Bestari sendiri akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
“Saya bilang daripada kita hanya upacara-upacara saja, hasilnya gak bagus. Lebih baik kita harus berorientasi pada hasil akhir," ungkapnya. Ke depannya, pihaknya bersama pemerintah daerah serta masyarakat akan membuat upaya pemulihan Citarum dari hulu ke hilir. "Saya perintahkan Danyon di seputaran Citarum untuk membantu pemulihan Citarum," katanya.
Terkait permasalahan limbah di Sungai Citarum, dirinya mengaku hal tersebut bukan merupakan kewenangannya mengurusi hal tersebut tapi pemerintah provinsi Jawa Barat. “Harapan saya kalau ada industri yang tidak taat hukum dan lingkungan harus ditindak tegas supaya jangan seperti ini (Sungai Citarum) hitam banget,” ujarnya menunjukan kondisi sungai Citarum.
Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan mengatakan saat ini air sungai Citarum tidak bisa digunakan. Bahkan, ketika musim kemarau air berubah menjadi berwarna hitam. Kondisi tersebut terjadi disebabkan oleh limbah yang berasal dari limbah domestik rumah tangga, pertanian dan peternakan serta industri.
Menurutnya, pihaknya mendukung langkah TNI dalam upaya perbaikan lingkungan. Saat ini yang ditekankan menyangkut upaya pemulihan sungai Citarum adalah penegakan hukum dalam program jangka panjang. Selain itu, diharapkan masyarakat tidak apriori terhadap kebijakan daerah tentang menjaga lingkungan.
========================