Jumat 08 Sep 2017 23:42 WIB

BKPRMI Lampung: Dalih Pembunuhan Rohingya tak Dibenarkan

Ribuan Muslim Lampung gelar demonstrasi di Tugu Adipura Bandar Lampung, Kamis (8/9), untuk mendukung Muslim Rohingya.
Foto: Mursalin Yasland
Ribuan Muslim Lampung gelar demonstrasi di Tugu Adipura Bandar Lampung, Kamis (8/9), untuk mendukung Muslim Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan massa di Bandar Lampung menggelar demonstrasi mendesak Myanmar agar menghentikan kekejaman terhadap Muslim Rohingya, Jumat (8/9).

Ade Utami Ibnu, Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Lampung  pada orasinya di hadapan massa  mengajak kepada para pemimpin dunia menghentikan kekejaman militer Myanmar kepada etnis Rohingya.

“Apakah dengan seribu macam pembenaran engkau halalkan, enggak bolehkan membantai manusia-manusia tak berdosa, silahkan engkau punya seribu macam pembenaran. Tetapi nurani kami mengatakan bahwa seribu pembenaran itu tidak ada artinya dibandingkan dengan satu nyawa saja yang tercabut oleh kekejaman kalian,” teriak Ade yang juga ketua Fraksi PKS DPRD Lampung dalam keterangan diterima Republika.co.id.

Ia menganggap perhatian dari pemimpin negara atau Rohingya masih minim. Saat ini baru Presiden Chechnya, Ramzan Akhmadovich Kadyrov dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, serta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melalui Menteri Luar Negeri yang cupup memberi perhatian khusus.

Sementara itu, ribuan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Nasional Penyelamat Muslim Rohingya begitu rapi dan tertib berjalan dari Masjid Takwa Jalan Kota Raja sampai titik akhir di Tugu Adipura, Bandar Lampung.

Selain BKPRMI, elemen lain yang ikut di antaranya HMI Bandar Lampung, IMM Lampung, KAMMI Lampung, Dewan Dakwah Islam Indonesia, Hidayatullah Lampung dan beberapa elemen lain.

Di akhir aksi, ditutup dengan doa oleh Ustaz Aidi Afrian atau yang biasa disebut Ustadz Edison dan donasi yang terkumpul mencapai lima puluh juta rupiah lebih, berasal dari massa aksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement