REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang pemuda di Kota Sukabumi meninggal dunia diduga akibat tindakan pengeroyokan pada Kamis (7/9) malam. Kini, jenazah korban sudah dilakukan autopsi dan dimakamkan oleh keluarga pada Jumat (8/9) petang.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, korban yang meninggal dunia adalah Galih Nurhikmah (23 tahun) warga Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Korban diduga meninggal dunia karena menderita sejumlah luka di bagian tubuhnya.
Tindakan pengeroyokan tersebut dilaporkan terjadi di Jalan Ahmad Yani Sukabumi. Motif pengeroyokan hingga kini masih dalam penyelidikan Polres Sukabumi Kota.
"Saya mendapatkan kabar Galih meninggal ketika berada di Bandung dan langsung pulang ke Sukabumi,'' ujar bapak kandung Galih, Wawan (60) kepada wartawan Jumat siang di depan Ruangan Jenazah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Ia tidak menduga anaknya tersebut meninggal dalam keadaan yang penuh luka di tubuhnya. Menurut Wawan, dari informasi yang diperolehnya Galih mengalami sejumlah luka diduga akibat dilindas sepeda motor dan luka dari senjata tajam. Keluarga kata dia sudah menerima kejadian ini sebagai takdir dan tidak akan menuntut balas.
Namun lanjut Wawan, keluarga berharap kasus pengeroyokan hingga berujung kematian ini bisa diusut tuntas oleh aparat kepolisian. Terutama kata dia mengusut hingga ke otak pelaku pengeroyokan bukan hanya pelaku di lapangan.
Sementara itu ratusan warga Sukabumi yang merupakan sahabat dan kerabat korban Galih mendatangi ruangan jenazah RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi pada Jumat sore. Kedatangan warga tersebut untuk mengikuti shalat jenazah yang dilakukan di masjid yang berada di lingkungan RSUD R Syamsudin.
Dalam kesempatan itu pula hadir Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. "Sejak Jumat siang saya mengawal proses otopsi hingga sudah melakukan shalat jenazah dan pemakaman," terang Achmad Fahmi.
Meurut Fahmi, pemkot merasa prihatin dengan kejadian tersebut. Keluarga korban lanjut dia sudah menyatakan dengan tegas kejadian sudah selesai sampai di sini dan tidak ada aktivitas lain baik dari keluarga maupun sahabat.
Fahmi menerangkan, kasus ini masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian contohnya proses otopsi terhadap jenazah korban. "Saya berharap semua pihak tetap tenang dan menjaga kondusivitas kota dan serahkan kasusnya kepada aparat hukum," kata ia.