Jumat 08 Sep 2017 13:41 WIB

Panglima TNI: Pembebasan 2 WNI dari Abu Sayyaf tak Ditebus

Red: Nur Aini
Militan Abu Sayyaf di Filipina.
Foto: Youtube
Militan Abu Sayyaf di Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan terima kasih kepada militer Filipina yang telah membantu membebaskan dua warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, Sawal dan Saparudin.

"Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada partner TNI, yakni Armed Force of the Philipines (AFP) yang telah menyelamatkan dua sandera kita. Mereka pun berjanji untuk segera menindaklanjuti lima WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf," kata Panglima TNI usai Pembukaan Piala Panglima TNI 2017 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/9).

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjamin bahwa pembebasan dua sandera itu tidak ditebus. "Ini merupakan upaya diplomasi yang dilakukan oleh TNI dengan militer Filipina. Lima WNI lainnya masih dalam proses," katanya.

Karena, kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini, pembebasan sandera ini harus benar-benar dilakukan dengan teliti dan benar-benar aman. "Jangan sampai nanti kita salah langkah. Tidak ada negosiasi untuk ganti rugi, tidak ada," kata Panglima TNI.

Kedua WNI disandera Abu Sayyaf sejak 19 November 2016. Keduanya dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) untuk langsung dievakuasi ke rumah sakit di Zamboanga untuk mendapat perawatan medis. "Kini kondisinya sudah dalam keadaan baik dan sehat," kata Panglima TNI.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa dua WNI yang dibebaskan militer Filipina setelah disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina Selatan akan diserahkan kepada pihak perwakilan pemerintah RI di Filipina, Jumat pagi ini. Keterangan resmi yang diperoleh menyebutkan bahwa kedua WNI yang dibebaskan militer Filipina, Kamis, adalah Sawal dan Saparudin, penduduk Majene, Sulawesi Barat. Keduanya akan diserahkan Komando Militer Mindanao Wilayah Barat kepada Atase Pertahanan RI di Filipina Kolonel (P) Asep Syaefudin, sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Dengan dibebaskannya dua WNI itu, kini tersisa lima orang WNI masih disandera Abu Sayyaf di Pulau Jolo, Mindanao.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan bahwa seluruh WNI yang disandera dalam kondisi baik. "Saat ini WNI yang disandera lokasinya berpindah-pindah meski kadang juga jumlahnya dipecah. Akan tetapi, masih dalam lokasi yang sama. Informasinya juga bahwa keadaan para sandera kini dalam kondisi yang baik," kata Arrmanatha.

Militer Filipina membebaskan dua WNI yang menjadi sandera Abu Sayyaf setelah selamat dari kontak senjata antara polisi Filipina dan kelompok militan itu di Jolo. Mengutip Reuters, komandan militer Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan kepada wartawan, dalam serangan itu lima anggota kelompok militan tewas, sedangkan lima anggota militer Filipina terluka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement