Kamis 07 Sep 2017 23:57 WIB

BPBD Lebak Siaga 24 Jam Hadapi Kemarau

kekeringan - ilustrasi
kekeringan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak siaga 24 jam menghadapi musim kemarau guna memberikan pertolongan evakuasi kepada masyarakat yang dilanda bencana alam.

"Biasanya, musim kemarau itu rawan bencana kebakaran permukiman," kata Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis (7/9).

Selama ini, BPBD Lebak terus mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan pertolongan evakuasi kebencanaan. Petugas kebencaan dan relawan berjaga piket saling bergantian selama 24 jam sebanyak delapan personel per hari.

Penyiagaan ini, kata dia, untuk mengurangi resiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Sebab, pada musim kemarau rawan bencana kebakaran permukiman, kebakaran hutan dan kekeringan.

"Kami berharap musim kemarau itu tidak berkepanjangan sehingga menimbulkan kebencanaan," katanya.

Ia mengatakan, selama ini, Kabupaten Lebak dipetakan sebagai daerah rawan kebakaran hutan, permukiman dan kekeringan.

Bahkan, tujuh desa dari empat kecamatan mengalami kekeringan juga kesulitan air bersih. Selain itu juga kebakaran permukiman meningkat sejak Agustus hingga akhir September mencapai puluhan rumah rata dengan tanah.

Kerugian kebakaran itu hingga mencapai ratusan juta rupiah dan tidak menimbulkan korban jiwa.

BPBD juga menyiapkan empat kendaraan mobil tangki untuk pengiriman pasokan air bersih ke lokasi-lokasi rawan kesulitan air bersih.

Selain itu juga menyiagakan angkutan pemadam kebakaran (Damkar) dan selang pemadan api,pakaian antiapi dan kendaraan operasional.

Selain itu juga menyiapkan peralatan tenda, tandu dan logistik untuk menangani pascakebencanaan. "Kami mengutamakan keselamatan warga jika terjadi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement