Kamis 07 Sep 2017 16:16 WIB

Kendati Dibatalkan, 2.800 Personel Disiagakan di Borobudur

Prajurit TNI berpatroli mengamankan kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/9).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Prajurit TNI berpatroli mengamankan kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG — Sebanyak 2.800 personel aparat keamanan disiagakan dalam pengamanan aksi damai solidaritas untuk warga Rohingya di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (8/9) besok. "Kami siapkan 28 SSK atau 2.800 personel untuk pengamanan," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono usai apel pengamanan kegiatan masyarakat menyikapi masalah kemanusiaan Rohingya di Lapangan drh Soepardi, Kabupaten Magelang, Kamis (7/9).

Ia menuturkan sebenarnya rencana aksi Borobudur tersebut sudah dibatalkan oleh pemrakarsanya. Namun, pihak kepolisian tidak ingin underestimate, dan keamanan harus selalu siap. Menurut dia ada bebeberapa lokasi yang merupakan ring I pengamanan, yakni sekitar Candi Borobudur, Masjid An-Nur, dan Candi Mendut. 

Condro menuturkan di Candi Borobudur tidak boleh ada aktivitas aksi. Karena itu, kepolisian melakukan sterilisasi, pemeriksaan secara ketat terhadap pengunjung yang akan masuk ke Candi Borobudur. Pemeriksaan dilakukan secara gabungan dari petugas keamanan Candi Borobudur, TNI, dan Polri.

Kemudian pengamanan di ring II, yakni di luar kawasan Candi Borobudur dengan melakukan penyekatan agar tidak ada massa aksi yang masuk ke ring I. Selain menyekat, kepolisian meminta babinkamtibmas, babinsa, kepala desa juga mendeteksi RT/RW untuk mendeteksi jangan sampai ada orang-orang yang akan berusaha mencari nama di sana sebelum dilakukan penyekatan.

"Jangan sampai orang-orang yang akan berusaha mencari nama kemudian mengapload bahwa dia sudah beraksi di Candi Borobudur," kata dia. 

Kemudian pengamanan di ring III yang akan masuk wilayah Magelang juga dilakukan penyekatan. Selain itu, dia mengatakan, 35 polres di Polda Jateng, termasuk Polda DIY, juga melakukan penyekatan agar massa dari Yogyakarta tidak masuk ke Magelang.

Condro menuturkan pihak pemrakarsa telah membatalkan kegiatan di Borobudur dan akan melaksanakan shalat Jumat di Masjid An-Nur, sehinga Masjid An-Nur juga menjadi ring satu dalam pengamanan. Ia mengatakan masjid juga tidak boleh untuk melaksanakan unjuk rasa sehingga Masjid An-Nur yang bertanggung jawab takmir masjid untuk susunan petugas khotib dan imam shalat Jumat.

Ia menyampaikan shalat Jumat juga akan dilaksanakan serentak di 35 kabupaten/kota di masjid agung setempat sekaligus mengakomodir aspirasi masyarakat untuk doa bersama, shalat gaib, dan penggalangan dana. "Di semua kabupaten/kota, polres melakukan penyekatan, kalau massa akan menuju Magelang hanya untuk shalat Jumat silakan di masjid masing-masing, karena daya tampung Masjid An-Nur juga terbatas sekitar 1.500 orang," kata dia. 

Condro meminta anggota keamanan untuk melakukan pengamanan secara profesional, sesuai standar operasional prosedur, tahapan-tahapan tindakan kepolisian ada eskalasinya. Dia juga meminta agar tidak ada yang membawa peluru tajam.

"Saya minta seluruh anggota pengamanan lebih mengedepankan tindakan persuasif, karena aksi damai dan juga merupakan bentuk simpati dan empati kaum muslim," kata dia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement