REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Pasar Wonokriyo Gombong yang merupakan pasar terbesar di Kabupaten Kebumen, Kamis (7/9) dini hari WIB, terbakar hebat. Musibah yang terjadi selama lebih dari tiga jam tersebut menyebabkan ratusan kios dan barang yang berada di pasar tersebut ludes menjadi arang.
Meskipun 12 unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Kebumen, Purworejo, Banyumas, dan Cilacap dikerahkan, api yang berkobar sekitar pukul 03.30 WIB tersebut, baru benar-benar bisa dipadamkan sekitar pukul 06.30 WIB.
Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran di pasar yang berlokasi di tepi jalan raya jalur selatan tersebut. Meski demikian, kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai belasan miliar.
Hingga siang ini, pihak kepolisian dari Inafis Polres Kebumen masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Sejumlah anggota kepolisian juga diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan barang-barang milik pedagang yang tidak sampai ikut terbakar.
''Anggota kami kerahkan untuk melakukan pengamanan. Terutama kios yang tidak terbakar karena rawan terjadi aksi penjarahan,'' ujar Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, Kamis (7/9).
Mengenai penyebab kebakaran, Titi belum bisa memastikannya. Namun, diperkirakan kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek arus listrik di salah satu lokasi pasar.
Dari hasil pendataan juga diketahui jumlah kios yang terbakar mencapai 672 unit. Kios sebanyak itu, berlokasi di Blok J sebanyak 210 unit, Blok K 252 unit, dan Blok L sebanyak 210 unit.
Beberapa saksi mata menyebutkan, kebakaran terjadi saat pasar belum memulai aktivitas. ''Pasar biasanya baru mulai beraktivitas sekitar pukul 04.50. Biasanya yang pertama datang para pedagang sayur,'' kata Wanto (35 tahun), warga sekitar pasar.
Namun, karena aktivitas pasar belum berlangsung, warga baru mengetahui adanya musibah kebakaran di Pasar Gombong setelah api berkobar cukup besar. Saat itu, kobaran api terlihat dari blok kios penjual pakaian yang kemudian merembet ke blok lain.
Eri (26), seorang pedagang sembako yang langsung datang ke lokasi pasar begitu mendapat informasi Pasar Gombong terbakar, mengaku hanya bisa pasrah dengan musibah yang terjadi. ''Kios saya termasuk yang terbakar. Sudah saya lihat kondisi, sama sekali tidak ada barang yang bisa diselamatkan,'' katanya.
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad yang langsung meninjau lokasi pasar sesaat setelah mendapat informasi tersebut, meminta para pedagang yang terkena musibah untuk bersabar. ''Peristiwa terbakarnya Pasar Gombong ini merupakan kejadian luar biasa. Kami akan berupaya agar penanganan pasar ini menjadi prioritas,'' jelasnya.
Menurut Yahya, kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 10 miliar lebih. Untuk penanganan sementara, ia mengaku saat ini ada dana sebesar Rp 2,5 miliar yang dianggarkan dalam pos Anggaran tak Terduga dalam APBD 2017.
.