Kamis 07 Sep 2017 14:54 WIB

Emil: Aplikasi E-Punten Bisa Bantu Cegah Terorisme

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ratna Puspita
Tampilan halaman muka aplikasi e-punten untuk pendatang di Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: screen capture e-punten
Tampilan halaman muka aplikasi e-punten untuk pendatang di Kota Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pendaftaran pendatang melalui aplikasi e-punten akan memudahkan pemerintah kota untuk memberikan perlindungan. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga menjadi bagian menjaga keamanan, terutama dengan maraknya fenomena radikalisme. 

“Misalnya, di wilayah-wilayah radikal atau terorisme bisa kita detect dengan ini sehingga dengan mudah kita bisa razia bisa ngecek mana yang tidak mendaftar berarti itu yang harus kita waspadai," kata pria yang akrab disapa Emil ini, Kamis (7/9). 

Menurutnya selama ini pelaku tindakan teror kebanyakan merupakan pendatang yang tinggal sementara waktu di rumah kontrakan. Kedatangannya sering tidak terpantau bahkan oleh aparat kewilayahan setempat.

Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) meluncurkan inovasi di bidang kependudukan, yakni aplikasi E-punten. E-punten merupakan aplikasi kepanjangan dari pendaftaran penduduk tidak permanen. 

Aplikasi ini ditujukan untuk mendata penduduk pendatang yang tinggal sementara waktu di Kota Bandung. EMil mengatakan, aplikasi ini menjadi salha satu inovasi menyelesaikan  permasalahan kurang lengkapnya data kependudukan. 

"Supaya kami bisa mengetahui jumlah mereka mereka yang menetap di Kota Bandung tapi bukan KTP Bandung," kata dia. 

Ia pun menilai dengan berbasis teknologi dapat menjadi langkah pendukung menghapus cara-cara konvensional dalam sistem pelayanan publik. Selama ini, Emil memang mendorong kepada instansi pelayanan publik untuk berupaya menjemput bola dalam melayani masyarakat.

"Mulai hari ini siapa-siapa yang datang ke bandung dan mau menetap lebih dari tiga hari, seminggu, sebulan atau jadi mahasiswa yang datang dari luar, pekerja, dimana KTP aslinya masih pada kota yang lama,  tolong segera dengan sopan untuk ketok pintu lah kira kira begitu, memberitahu pemkot bandung siapa anda cukup dengan Mendownload namanya e-punten," ujar Emil. 

Lewat aplikasi ini, masyarakat tinggal mengunggah data diri seperti KTP dan KK. Mereka akan mendapatkan surat keterangan tinggal sementara (SKTS) untuk digunakan selama berada di Kota Bandung. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement