REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala kantor staf kepresidenan (KSP) Teten Masduki mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan memusingkan untuk melakukan kampanye menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Jokowi terlebih dahulu akan berfokus untuk menyelesaikan setiap program kerja yang telah diusung masing-masing Kementerian dan Lembaga (K/L).
"Presiden sudah bilang kalau dia akan fokus kerja. Ini mempertegas bahwa beliau tidak ingin mengurusi itu (kampanye Pilpres). Beliau hanya akan menyelesaikan pemerintahan sekarang dulu," kata Teten di kantornya, Kamis (7/9).
Tahun politik akan berlangsung tahun depan dimulainya pemilihan kepala daerah (Pilkada). Selain itu, pada akhir tahun sekitar September 2018 sudah mulai ada pencalonan presiden dan wakil presiden. Dengan kata lain pemerintah sekarang hanya menyisakan satu tahun pemerintahan sebelum memasuki tahun politik.
Guna menapaki tahun tersebut, Presiden Jokowi telah mengingtkan agar setiap Menteri dan Kepala Lembaga terlebih dahulu menyelesaikan setiap program kerja. Jangan sampai ada Menteri yang justru memanfaatkan kedudukan untuk melakukan kampanye sebelum tahun politik tiba.
Menurut Teten, Jokowi juga meminta agar kementerian dan lembaga bisa melakukan validasi data dan anggaran terkait anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2018. Jangan sampai pada tahun tersebut harus ada perubahan APBN (APBN-P)
Presiden Joko Widodo meminta para menteri tetap fokus bekerja saat tahun politik 2018-2019. Dia meminta menteri tidak perlu ikut kampanye pemilu.
"Saya sampaikan ke menteri, semua fokus saja kepada pekerjaan karena pemerintah bekerja untuk rakyat bukan siapa-siapa, nggak usah kampanye-kampanye, yang kampanye bagiannya Projo," kata Presiden Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Nasional III Organisasi Kemasyarakatan Pendukung militan Jokowi, Projo di Kelapa Gading Jakarta Utara, Senin (4/9).