Rabu 06 Sep 2017 23:46 WIB

Pengrajin Bantul Didorong Melek Teknologi

Ilustrasi.
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pengrajin di daerah ini melek perkembangan teknologi informasi agar tidak tertinggal dengan pelaku industri kreatif dari daerah lain.

"Pengrajin Bantul harus tanggap dengan perkembangan teknologi informasi dan kemajuan yang ada dengan mengembangkan kreatifitas yang maksimal, agar tidak tertinggal dengan yang lain," kata Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Bantul Erna Suharsono di Bantul, Rabu (6/9).

Menurut dia, pada Pembukaan Workshop Penguatan Kelembagaan dan Strategi Industri Kreatif Menghadapi Pasar Global di Aula Pemda, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yng bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat.

"Untuk meningkatkan daya saing UMKM dengan industri kreatif lainnya diperlukan langkah bersama untuk mengangkat kemampuan teknologi dan inovasi dari desain," kata istri Bupati Bantul Suharsono ini.

Ia mengatakan, dan untuk memajukan UMKM Bantul dalam menghadapi persaingan global, maka Dekranasda pada 2017 melakukan Musyawarah Daerah dengan menyusun struktur organisasi kepengurusan periode 2017-2022 dan terbagi dengan berbagai jabatan yang mempunyai tugas pokok, fungsi (tupoksi).

Pada kesempatan itu, Erna mengajak para pelaku usaha kerajinan kreatif yang hadir untuk selalu meningkatkan kreatifitas, inovasi dan menjaga kualitas produk, agar tidak mengecewakan pelanggan baik lokal maupun pelanggan manca negara.

"Kami juga mendorong agar bagaimana jika batik Bantul nantinya bisa merajai pasar lokal maupun DIY. Karena saat ini produk batik masih didominasi produk luar DIY seperti batik Pekalongan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Produk dan Industri Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Haris Supriyanto mengatakan workshop selama dua hari pada 6 dan 7 September 2017 itu diikuti sekitar 150 orang. Hari pertama diikuti 75 peserta dari unsur OPD  dan pelaku usaha, hari kedua diikuti 75 peserta dari pelaku usaha di Bantul.

Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perindustrian Bantul Sulistyanto mengatakan industri kreatif perlu dikembangkan, karena terbukti memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif dan memberikan dampak sosial yang positif pula.

Terkait dengan rancangan industri kreatif, kata Sulis sapaan akrabnya, semua OPD mempunyai tugas sesuai tupoksinya seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bertugas dalam rancangan dana untuk kemajuan, pengembangan, penguatan industri kreatif. "Sementara Dinas Kominfo terkait dengan IT, konten industri berbasis IT, periklanan, kemudian Dinas Perdagangan terkait dengan konsumen dan pemasaran serta bidang perdagangan. Kalau kecamatan terkait pemetaan sentra perajin dan lainnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement