Rabu 06 Sep 2017 10:56 WIB

Menlu Retno Tawarkan Bantuan kepada Bangladesh Atasi Krisis Rohingya

Rep: KAMRAN DIKARMA/ Red: Winda Destiana Putri
Rohingya
Foto: AsiaNews
Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Retno Marsudi telah menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Hasan Mahmood Ali di Dhaka, Selasa (5/9). Pertemuan ini diagendakan untuk membahas dan mencari solusi terkait krisis Rohingya. 

Dalam video yang diterima Republika dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir pada Rabu (6/9), Retno mengungkapkan, seusai menggelar serangkaian pertemuan, termasuk dengan perwakilan badan pengungsi PBB UNHCR di sana, ia mendapatkan informasi tentang kondisi dan tantangan yang dihadapi Bangladesh di lapangan. "Lapangan berarti tempat di mana pengungsi (Rohingya) saat ini berada, yakni di sekitar perbatasan Myanmar dan Bangladesh" katanya menerangkan. 

Kendati tidak menjabarkan secara detail perihal kondisi dan tantangan terkait, namun Retno telah menyampaikan simpati dan menawarkan bantuan kepada pemerintah Bangladesh untuk menangani krisis kemanusiaan yang tengah melanda etnis Rohingya. "Saya membawa amanat dari presiden, kita tawarkan dukungan dan kontribusi untuk mengurangi beban pemerintah Bangladesh dalam menangani krisis kemanusiaan ini," ungkap Retno.

Tawaran bantuan ini, menurut Retno, diterima dengan baik oleh Bangladesh. "Alhamdulillah, perdana menteri Bangladesh menerima dengan baik niat baik pemerintah Indonesia untuk turut mendukung dan berkontribusi di dalam penanganan masalah pengungsi (Rohingya) di wilayah Bangladesh," tuturnya.

Terkait detail dukungan yang akan diberikan Indonesia, Retno menyampaikan hal itu akan diumumkan kembali oleh duta besar Indonesia untuk Bangladesh dengan Kementerian Luar Negeri, serta kementerian lain yang bertanggung jawab terhadap isu ini. "Besok pagi akan dibahas walaupun kita sudah menerima beberapa informasi kira-kira bentuknya (bantuan/dukungan) seperti apa," ujarnya.

Retno LP Marsudi bertolak ke Dhaka, Bangladesh, pada Selasa (5/9), setelah sebelumnya bertemu dengan State Counselor Myanmar, Aung San Suu Kyi, di Naypidaw. Kunjungan Retno ke Bangladesh merupakan bagian dari rangkaian kunjungan untuk membahas krisis keamanan dan kemanusiaan yang kembali melanda negara bagian Rakhine.

Dalam pertemuan sebelumnya dengan Suu Kyi di Myanmar, pada Senin (4/9), Retno membahas mengenai usulan Indonesia yang disebut Formula 4+1 untuk Rakhine.  Empat elemen itu terdiri dari: (i) mengembalikan stabilitas dan keamanan; (ii) menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan; (iii) perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa memandang suku dan agama; dan (iv) pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

"Empat elemen pertama merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusian dan keamanan tidak semakin memburuk," ujar Retno.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement