REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengajak seluruh lapisan masyarakat, LSM, dan Ormas untuk menggalang bantuan kemanusiaan untuk Rohingya. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum ICMI, Priyo Budi Santoso. "Penggalangan bantuan kemanusiaan bisa dalam bentuk sumbangan dana, makanan, obat-obatan, kemudian didistribusikan melalui lembaga resmi," jelas Priyo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/9) sore.
Dalam sepekan terakhir, sebanyak 400 orang etnis Rohingya menjadi korban pembantaian militer Myanmar di Rakhine. Sekitar 20 mayat perempuan dan anak-anak juga ditemukan di aliran sungai menuju Bangladesh.
ICMI mengutuk tindakan pembantaian kemanusiaan terhadap etnis Rohingya yang dilakukan Pemerintah Myanmar ini, serta meminta Pemerintah Myanmar menghentikan kekerasan yang terjadi. "ICMI meminta Pemerintah Myanmar segera membebaskan etnis Rohingya dari segala bentuk initimidasi dan diskriminasi yang dilakukan secara sistematis," ujar Priyo.
Menurut dia, tragedi kemanusiaan yang dirasakan etnis Rohingya merupakan bagian dari tanggungjawab negara-negara Asean dan keanggotaan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Oleh sebab itu, Priyo mengatakan, ASEAN dan OKI perlu berperan aktif dalam usaha perdamaian.
"ICMI mendesak negara-negara yang tergabung dalam Asean dan OKI turut aktif mencari solusi yang adil, menyeluruh dan terpadu terhadap permasalahan etnis Rohingnya," tutur Priyo.
Berkaitan dengan sikap Pemerintah Indonesia, ICMI mendorong Menteri Luar Negeri Retno Marsudi agar selalu aktif berkomunikasi dengan berbagai pihak guna menyelesaikan masalah kemanusiaan etnis Rohingya. Khususnya Sekjen PBB Antonio Gutteres dan Komisi Penasehat Khusus untuk Rakhine State, Koffi Anan.
Lalu menyoal upaya Presiden Joko Widodo yang telah mengirim Retno Marsudi bertemu Aung San Suu Kyi dan pejabat tinggi Myanmar, Priyo menyampaikan, itu merupakan tindakan yang patut diapresiasi."Diharapkan hal ini berdampak positif terhadap upaya penyelesaian masalah Rohingya. Indonesia harus berperan aktif dan langkah diplomasi seperti ini akan mendongkrak peran Indonesia di kawasan ini," kata Priyo.