REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan pada dasarnya Indonesia memang memiliki hubungan baik dengan Myanmar. Yusril menyinggung peran mantan Presiden RI Soeharto.
"Saya di Setneg zaman Pak Harto, bahkan Pak Harto banyak melakukan upaya-upaya utk membuka Myanmar terhadap isolasi selama kurang lebih selama 30 tahun," kata Yusril di Jakarta, Selasa (5/9).
Menurut Yusril, Soeharto berperan meyakinkan negara lain agar menerima Myanmar sebagai anggota ASEAN. Upaya Soeharto sempat mendapat tekanan dari negara lain.
"Saya kira Pak Hartolah yang memimpin meyakinkan negara lain supaya Myanmar diterima sebagai anggota ASEAN. Walaupun ada tekanan dari negara negara barat terhadap pemerintah Indonesia saat itu, Pak Harto menyadari bahwa Myanmar banyak mencontoh Indonesia," katanya.
Sementara pemerintah saat ini melalui Menlu RI Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi telah melakukan upaya terkait krisis kemanusiaan yang dialami warga Rohingya di Rakhine. Retno bertemu dengan pimpinan Myanmar, Aung San Suu Kyi dan menyampaikan sedikitnya empat hal, seperti mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal, tidak menggunakan kekerasan, serta perlindungan kepada semua orang di Rakhine State tanpa memandang suku dan agama.