Senin 04 Sep 2017 22:02 WIB

Pemprov Lampung Bangun Enggal Elephant Park

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ratna Puspita
(Ilustrasi) Penangkaran Gajah di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) salah satu ruang terbuka hijau di Lampung. Namun, ruang terbuka hijau ini berlokasi di luar Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung masih minim RTH.
Foto: Republika / Darmawan
(Ilustrasi) Penangkaran Gajah di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) salah satu ruang terbuka hijau di Lampung. Namun, ruang terbuka hijau ini berlokasi di luar Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung masih minim RTH.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan membangun ruang terbuka hijau (RTH) Saburai bernama Enggal Elephant Park (EEP) di atas lahan seluas 15 ribu meter persegi. Pembangunan ruang terbuka hijau tersebut dilakukan di Pasar Seni dan Lapangan Merah Enggal Kota Bandar Lampung.

"Kawasan tersebut memberikan rasa nyaman bagi masyarakat di Kota Bandar Lampung berbagai usia. Akan dibangun pula ruang berinteraksi bagi remaja, anak usia dini dan manula," kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Lampung Edarwan di Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung, Senin (4/9).

Pembangunan EEP dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yakni Taman Gajah, lapangan multifungsi (basket dan futsal), lapangan skateboard, mushala, dan taman manula. Kemudian, tahapan kedua dibangun Kids Park yaitu ruang terbuka dan bermain anak-anak yang menyatu dengan alam. 

EEP juga akan dilengkapi dengan daycare dan PAUD sebagai tempat tumbuh kembang anak. Ini akan dilengkapi dengan fasilitasi bermain dan ruang edukasi yang dapat menjadi percontohan. EEP juga akan memiliki air mancur dan mini theater sebagai arena aktualisasi pertunjukan kesenian dan arena pertunjukan air.

Ia mengatakan kota harus memiliki ruang terbuka hijau. Kota Bandar Lampung masih minim RTH dengan penataan yang baik. “Maka, di anggaran 2017 ini, RTH akan dibuka dengan merevitalisasi Pasar Seni dan Lapangan Merah Enggal," ujar Edarwan.

Menurutnya, pembangunan RTH ditargetkan 60 persen selesai pada 2017 dan rampung tahun 2018. Pada Tahun Anggaran 2017, Pemprov Lampung menganggarkan Rp 7 miliar dari APBD murni. "Saat ini dalam tahapan proses tender,” katanya.

Maher, tenaga ahli pembangunan RTH Saburai tersebut mengatakan, pemprov berkeinginan membuat landmark atau ikon baru di Kota Bandar Lampung. Tempat tersebut nantinya digunakan baik itu generasi muda maupun dewasa karena melihat di Bandar Lampung belum menemukan RTH atau outdoor yang memadai. 

"Pusat perbelanjaan yang mendominasi berkumpul keluarga tidak lagi menjadi favorit. Jangan sampai generasi muda menjadi sifat yang konsumtif. Harus ada ruang interaksi antar keluarga untuk menyatu dengan alam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement