REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengintruksikan pada 151 lurah, 30 camat dan ribuan masjid di Kota Bandung untuk menghimpun dana bagi etnis rohingya.
Menurut Ridwan Kamil, pengumpulan dana tersebut merupakan bentuk solidaritas dan keperihatinan terhadap Etnis Rohingya. Bahkan, Kota Bandung terbuka untuk pengungsi Rohingya.
"Nanti dalam tujuh hari ini, bantuan akan dikumpulkan. Setelah terkumpul, akan diserahkan ke ACT (aksi cepat tanggap,red)," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan, Senin (4/9).
Bahkan, menurut Emil, kalau mendapat izin dari pemerintah pusat, Kota Bandung terbuka untuk pengungsi Rohingya. Namun, kebijakan internasional terletak di keputusan pemerintah pusat. Pemkot Bandung pun, harus tunduk kepada keputusan presiden.
Untuk warga Bandung sendiri, Emil yakin pasti terbuka menerima. Karena Kota Bandung dan warganya menghormati kebebasan beragama.
"Kita sedih dengan kejadian di Myanmar. Kita yakini membunuh manusia sama dengan membunuh kemanusiaan," katanya.
Emil menilai, sebuah tindakan kekerasan hanya akan menghadirkan kekerasan lainnya. Karenanya Emil berharap tragedi kemanusiaan di Myanmar segera dihentikan.
Senada dengan Emil, Anggota DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengatakan, sangat baik jika Kota Bandung mau menerima kedatangan pengungsi Rohingya.
"Namun, untuk kebijakan ini, harus mendapatkan persetujuan dari presiden," katanya.
Karenanya, kata Tedy, langkah yang paling tepat sekarang adalah dengan mengumpulkan donasi untuk bantuan korban kemanusiaan di Myanmar tersebut.
Selain itu, sebagai bukti nyata penolakan terhadap aksi kejahatan kemanusiaan, seharusnya Dubes Myanmar yang ada di Indonesia di usir saja. Disamping, juga Myanmar semestinya dikeluarkan dari keanggotaannya di PBB, karena telah membiarkan kejahatan kemanusiaan terjadi.
"Ini sebagai bentuk shock therapi," katanya.