Ahad 03 Sep 2017 21:31 WIB

Pemerintah Kirimkan Bantuan ke Rohingya Pekan ini

Rep: Dessy Suciati/ Red: Agung Sasongko
Seorang wanita Rohingya di perbatasan Myanmar - Bangladesh menangis setelah mendapat kabar melalui telefon suaminya tewas oleh militer Myanmar.
Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters
Seorang wanita Rohingya di perbatasan Myanmar - Bangladesh menangis setelah mendapat kabar melalui telefon suaminya tewas oleh militer Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Rohingya yang menjadi korban kekerasan di Rakhine, Myanmar. Dalam konferensi persnya, Jokowi mengatakan telah mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar serta Dhaka, Bangladesh guna menyiapkan bantuan serta mencegah terjadinya krisis kemanusiaan.

"Saya juga menugaskan Menlu untuk terbang ke Dhaka di Bangladesh dalam rangka menyiapkan bantuan kemanusiaan yang diperlukan pengungsi-pengungsi yang berada di Bangladesh. Kita harapkan minggu ini kita akan mengirimkan lagi bantuan makanan dan obat-obatan," kata Jokowi dalam konferensi persnya di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (3/9). 

Presiden mengatakan, sebelumnya Indonesia turut berpartisipasi aktif memberikan bantuan kepada etnis Rohingya yang menjadi korban kekerasan di negara bagian Rakhine. Di antaranya yakni dengan mengirimkan bantuan makanan serta obat-obatan.

Sebanyak 10 kontainer bantuan berupa makanan dan obat-obatan pun telah dikirimkan pada para pengungsi Rohingya pada awal tahun ini. Selain itu, pemerintah juga telah membangun sekolah di Rakhine dan selanjutnya pada Oktober mendatang, pemerintah akan mendirikan rumah sakit.  

"Indonesia juga telah menampung pengungsi dan memberikan bantuan yang terbaik," tambah Jokowi. 

Presiden pun juga telah mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berkunjung ke Myanmar agar pemerintah setempat dapat menghentikan tindakan kekerasan serta mencegah terjadinya peristiwa serupa. Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan mendesak pemerintah Myanmar untuk memberikan perlindungan kepada seluruh warga termasuk umat Muslim di Myanmar serta membuka akses bantuan kemanusiaan.  

Jokowi mengatakan, pemerintah juga terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Sekjen PBB Antonio Guterres serta Komisi Penasehat Khusus untuk Rakhine, Kofi Annan terkait tragedi Rohingya ini. Ia menegaskan, kekerasan dan krisis di Rakhine ini harus segera dihentikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement