Ahad 03 Sep 2017 17:45 WIB

Bom Molotov di Kedubes Myanmar Dipicu Krisis Rohingya?

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
Bom molotov (ilustrasi)
Foto: Antara
Bom molotov (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memeriksa adanya hubungan antara krisis kemanusiaan warga Rohingya di Myanmar dengan pelemparan bom molotov di Kedutaan Besar Myanmar pada Ahad (3/9) dini hari tadi. Pasalnya, pelemparan bom molotov terjadi saat isu konflik Rohingya menjadi perhatian besar di Indonesia. 

"Tentunya ini pasti menjadi bahan analisis kepolisian apakah ada kaitannya dengan kasus di Rohingya di sana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Ahad (3/9).

Konflik rohingya yang terjadi di Myanmar, menurut Atgo menjadi salah satu bahan pemeriksaan oleh kepolisian. Pasalnya publik Indonesia tampak menaruh perhatiannya dalam kasus pembantaian warga Rohingya oleh militer di Myanmar. 

"Sampai saat ini, kita masih dalam penyelidikan, semua informasi kita terima yah, kita kembangkan di situ," kata Argo. 

Polisi masih menyelidiki kasus bom molotov ini. Menurut Argo, polisi mengumpulkan semua informasi termasuk bukti dan saksi. Sejauh ini, enam saksi telah diperiksa oleh polisi dalam kasus bom molotov.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Myanmar di Jalan Agus Salim 109 Menteng Jakarta Pusat pada Ahad (3/9) sekitar pukul 3.00 WIB, orang tak dikenal melemparkan suatu benda yang diketahui sebagai jenis bom molotov ke teras kedubea. Hal ini diketahui lantaran benda tersebut memiliki sumbu dan minyak. Botol yang mengeluarkan kobaran api itu pun segera dimatikan oleh anggota polisi yang sedang berjaga. Tidak ada korban jiwa dalam pelemparan molotov itu. 

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement