Sabtu 02 Sep 2017 22:05 WIB

Pertamina Kalimantan Bentuk Satgas Pantau Pasokan

 Truk pengangkut BBM usai mengisi pasokan tangki di Terminal Pertamina, Jakarta, Rabu (31/7).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Truk pengangkut BBM usai mengisi pasokan tangki di Terminal Pertamina, Jakarta, Rabu (31/7). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan membentuk satuan tugas untuk memantau kelancaran pasokan dan stok BBM serta gas sepanjang liburan Hari Raya Idul Adha 2017.

"Pembentukan Satgas tersebut, dalam upaya meningkatkan pelayanan kami kepada masyarakat akan pemenuhan BBM dan gas dalam menyambut hari-hari besar, seperti bagi umat Muslim yang merayakan Hari Raya Idul Adha," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Kalimantan, Alicia Irzanova saat dihubungi di Balikpapan, Sabtu.

Ia menjelaskan, Satgas tersebut mulai bertugas sejak tanggal 31 Agustus sampai dengan 4 September 2017, yang tersebar di lima provinsi di Pulau Kalimantan. Yakni Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Kaltara.

"Melalui Satgas ini kami mengerahkan pekerja Pertamina dari seluruh lokasi kerja Pertamina MOR VI untuk menjaga ketersediaan stok produk. Kami jamin BBM dan gas di Kalimantan pada masa Idul Adha 2017 ini aman," ungkapnya.

Ia menambahkan, Pertamina Wilayah Kalimantan, melakukan penambahan stok BBM dan gas di lima provinsi di Pulau Kalimatan sebagai antisipasi peningkatan permintaan menjelang dan sepanjang liburan Idul Adha 2017.

Ia menjelaskan, untuk produk BBM berbagai jenis, Pertamina mempersiapkan tambahan alokasi hingga 7 persen, dan LPG atau gas hingga 5 persen.

Alicia menambahkan, penambahan tersebut dilakukan belajar dari tren yang terjadi pada tahun sebelumnya, bahwa pemakaian BBM dan LPG di wilayah Kalimantan menjelang Hari Raya Idul Adha memang mengalami peningkatan dibanding hari biasanya.

Data Pertamina mencatat tren peningkatan yang terjadi bervariasi di masing-masing kota dan provinsi, secara umum untuk produk BBM Public Service Obligation (PSO) yakni premium disiapkan antisipasi peningkatan hingga 3 persen atau setara dengan 4.005 KL per hari, dan solar diantisipasi meningkat hingga 5 persen atau setara dengan 2.768 KL per hari.

Peningkatan juga diikuti oleh berbagai produk BBM non subsidi yakni Pertamax meningkat hingga 10 persen atau setara dengan 640 KL per hari, dan Pertamina Dex sebesar 6 persen atau setara dengan 16 KL per hari. Peningkatan paling signifikan diprediksi terjadi pada produk Pertalite sebesar 16 persen atau setara dengan 2.147 KL per hari.

"Peningkatan konsumsi BBM non subsidi tersebut semakin menunjukan bijaknya masyarakat dalam memilih BBM yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan," katanya.

Produk gas juga diprediksi mengalami peningkatan, yakni untuk produk gas subsidi tiga kilogram telah ditambah stoknya hingga 6 persen dari angka pemakaian normal sebesar 1200 MT per hari.

Hal serupa juga telah diantisipasi oleh Pertamina untuk produk gas non subsidi, seperti gas 12 kilogram telah diantisipasi kenaikannya hingga 4 persen atau setara dengan 137 MT per hari. Sedangkan untuk bright gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram diprediksi meningkat hingga 4 persen atau setara dengan 61.04 MT per hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement